Hasnur Internasional (HAIS) Targetkan Volume Kargo Naik 9 Juta Ton

Bisnis.com,22 Des 2022, 17:23 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) meresmikan dua kapal baru yakni kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) menargetkan pertumbuhan volume kargo hingga 15 persen pada 2023.

Direktur Hasnur International Shipping Soma Ariyaka menargetkan pertumbuhan volume kargo hingga 9 juta metrik ton pada 2023 mendatang. Kinerja tersebut seiring dengan penambahan kapal baru yang ditargetkan mencapai 3 set kapal tongkang (tug and barge).

"Target volume di awal tahun mencapai 8 juta metrik ton pada 2022 dan ini bisa dicapai melihat kinerja per November 2022 ini. Pada 2023, target kami 9 juta metrik ton," jelasnya dalam paparan publik, Kamis (22/12/2022).

Selain itu, Soma menjelaskan terus memperbaiki aktivitas selain pengangkutan yang utama, seperti bongkar muat di pelabuhan asal dan tujuan.

Menurutnya, dengan hitungan volume yang semakin besar ke depan, perbaikan proses non value added dibuat seefisien mungkin. Hal ini yang dilakukan melalui pilar integrasi dan menjadi pengelola sejumlah pelabuhan baik asal maupun tujuan.

Berdasarkan catatannya, angkutan kargo per kuartal III/2022 telah mencapai 6,8 juta metrik ton, realisasi ini tumbuh 25,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 5,4 juta metrik ton. Pada akhir tahun HAIS optimistis dapat melampaui target 8 juta ton dalam setahun.

Lebih lanjut, Investor Relations Hasnur Internasional Shipping Ramadhany Andryanto menerangkan perkiraan pertumbuhan kargo tersebut antara 10--15 persen dari 2022 ke 2023.

"Penambahan ini fokus kargo batu bara, kontribusi dari pengangkutan kayu dan gypsum terus bertambah, ada potensi mineral dan komoditas lain," tambahnya.

Dia juga menegaskan Hasnur mencari diversifikasi angkutan komoditas selain batu bara, termasuk nikel dan kelapa sawit. Hasnur lanjutnya, memfokuskan optimalisasi margin khususnya jika komoditas tertentu mengharuskan  investasi kapal baru untuk komoditas tersebut.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini