Sektor Perbankan Jadi Andalan 2 Manajer Investasi Ini di 2023, Simak Proyeksinya

Bisnis.com,22 Des 2022, 18:30 WIB
Penulis: Artha Adventy
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Panin Asset Management dan Batavia Prosperindo Asset Management sama-sama mengandalkan sektor perbankan pada 2023. Sektor tersebut diunggulkan menyusul beberapa proyeksi dan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diyakini akan tumbuh hingga menyentuh 8.200 di akhir tahun.

Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi memproyeksikan perkiraan EPS growth untuk 2023 bergerak di rentang 5 persen – 7 persen.

“Sedangkan untuk perkiraan IHSG sendiri masih kami analisa kembali dengan melihat perkembangan terakhir terkini,” katanya menjawab pertanyaan Bisnis, Kamis (22/12/2022).

Seiring dengan proyeksi tersebut, Eri menyebutkan setidaknya ada dua sektor yang menarik perhatian di 2023 yaitu sektor perbankan dan telekomunikasi. Namun, pihaknya mengaku jika secara portofolio selalu memantau secara dinamis dari bulan ke bulan dan mengikuti kondisi perkembangan terakhir.

Menurut Eri, sektor perbankan masih akan diuntungkan dengan bergulir nya perekonomian serta tangguhnya perbankan besar yang kedepannya diperkirakan masih akan memberikan kontribusi kinerja positif.

“Sedangkan untuk telekomunikasi, kami melihat resiliensi sektor tersebut. Faktor lain diantara nya senitmen konsolidasi industri serta belanja modal yang masih akan cukup besar akan membantu pertumbuhan di sektor telekomunikasi,” lanjutnya.

Di pihak lain, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan pihaknya memproyeksikan IHSG berada di rentang 8.100 hingga 8.200 di 2023.

Lebih lanjut, Rudiyanto menjelaskan jika target tersebut didasari oleh laporan keuangan perbankan dan perusahaan batu bara yang masih bisa tumbuh tinggi serta pemulihan ekonomi yang akan menjadikan semua sektor lebih baik.

“Di semester 2 tahun depan ada potensi penurunan suku bunga sehingga menambah sentimen positif. Untuk sektor, kami tidak melihat sektor tapi saham secara spesifik karena pendekatan value investing,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini