Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan kredit korporasi mencatatkan perlambatan per November 2022 di tengah ancaman resesi global. Meskipun begitu, sejumlah bank jumbo seperti PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) hingga PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) mencatatkan peningkatan pesat kredit korporasi.
Berdasarkan survei penawaran dan permintaan pembiayaan perbankan November 2022 dari Bank Indonesia, kebutuhan pembiayaan untuk korporasi terindikasi tumbuh melambat. Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 13,2 persen per November 2022, lebih rendah dibandingkan 14,4 persen per Oktober 2022.
Sejumlah sektor yang mencatatkan pelambatan kebutuhan pembiayaan antara lain konstruksi, jasa keuangan, dan penyedia makanan minum. Kebutuhan pembiayaan konstruksi misalnya tercatat melambat dari 2,7 persen per Oktober menjadi hanya 0,8 persen per November.
Ada sejumlah faktor pelambatan kebutuhan kredit korporasi itu. Pertama, 27,4 persen responden menyatakan bahwa penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik jadi sebab. Kedua, 24,2 responden menganggap penyebab melambatnya kebutuhan kredit adalah penurunan kegiatan operasional domestik karena lemahnya permintaan ekspor.
Responden lainnya menyebutkan faktor melambatnya kebutuhan kredit korporasi adalah penundaan sejumlah rencana investasi, penurunan permintaan karena turunnya harga komoditas, serta efisiensi suku bunga.
Survei dari Bank Indonesia itu menyebutkan bahwa per November, korporasi banyak yang memanfaatkan dana sendiri untuk pemenuhan pembiayaan dibandingkan kredit dari perbankan.
“Kebutuhan pembiayaan pada November masih dipenuhi oleh dana sendiri sebesar 66,1 persen. Sementara, kredit baru dari perbankan dalam negeri pada November 2022 hanya 6,6 persen,” tulis survei tersebut beberapa waktu lalu.
Sementara itu, melambatnya kebutuhan kredit korporasi itu seiring dengan kekhawatiran akan resesi global. Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menjelaskan bahwa sinyal resesi menjadi faktor pemicu perlambatan ekspansi korporasi.
"Faktor perlambatan dari sisi permintaan kredit korporasi di samping resesi dan perlambatan adalah korporasi lebih menahan diri untuk ekspansi karena ada kecenderungan penurunan permintaan. Itulah yg membuat korporasi mulai banyak melakukan efisiensi termasuk pengurangan karyawan," kata Trioksa kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Meskipun begitu, di tengah kekhawatiran resesi global, sejumlah bank besar mencatatkan peningkatan kredit korporasi mereka per kuartal III/2022. Kredit korporasi di Bank Mandiri misalnya, naik 12,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) per September 2022 menjadi Rp409,7 triliun. Porsi kredit korporasi Bank Mandiri ini mencapai 35,1 persen dari keseluruhan kredit per September 2022.
Sebelumnya, Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati mengatakan bahwa dalam mendorong kredit korporasi perseroan menjalankan sejumlah strategi. Emiten bank berkode BMRI itu misalnya menitikberatkan optimalisasi bisnis melalui pengembangan layanan yang dapat menjangkau lebih banyak korporasi di berbagai daerah.
"Dengan begitu, kami berharap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih merata,” ungkapnya.
Bank Mandiri juga secara konsisten fokus mengintensifkan pertumbuhan bisnis value chain berbasis ekosistem nasabah.
Selain Bank Mandiri, BNI juga mencatatkan peningkatan kredit korporasi 10,5 persen yoy menjadi Rp310,5 triliun per kuartal III/2022. Porsi kredit korporasi terhadap keseluruhan kredit perseroan per kuartal III/2022 mencapai 49,8 persen.
Begitu juga dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang mencatatkan peningkatan kredit korporasi 13,4 persen yoy menjadi Rp306,0 triliun per September 2022. Porsi kredit korporasi BCA mencapai 44,8 persen dari keseluruhan kredit per September 2022.
Hanya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang mencatatkan pertumbuhan minim untuk kredit korporasi. Ini karena BRI menyasar pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). BRI hanya mencatatkan pertumbuhan kredit korporasi 0,4 persen per September 2022 menjadi Rp182,6 triliun. Porsi kredit korporasi BRI mencapai 18,1 persen dari keseluruhan kredit per kuartal III/2022.
Berikut besaran kredit korporasi di empat bank jumbo di Indonesia per September 2022:
No | Nama Bank | Kredit Korporasi September 2022 | Kredit Korporasi September 2021 | Persentase peningkatan | Porsi Per September 2022 |
1 | Bank Mandiri | Rp409,7 triliun | Rp365,0 triliun | 12,2 persen | 35,1 persen |
2 | BNI | Rp310,5 triliun | Rp280,9 triliun | 10,5 persen | 49,8 persen |
3 | BCA | Rp306,0 triliun | Rp269,8 triliun | 13,4 persen | 44,8 persen |
4 | BRI | Rp182,6 triliun | Rp181,8 triliun | 0,4 persen | 18,1 persen |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel