Polemik Penyebab Kecelakaan Kereta Cepat, Kemenhub: Tunggu KNKT

Bisnis.com,22 Des 2022, 19:02 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Kecelakaan di jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung terjadi pada Minggu (18/12/2022) - Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan respons soal penyebab kecelakaan Kereta Kerja dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang diduga akibat kesalahan manusia atau human error.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai faktor penyebab kecelakaan tersebut akibat dari human error.

Namun, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal tidak mau berspekulasi dan memilih menunggu hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Tunggu hasil investigasi KNKT aja," ujarnya di Stasiun Gambir, Kamis (22/12/2022).

Dia tidak bisa mendahului KNKT sebagai investigator. Selain itu, opsi human error bisa terjadi di berbagai posisi, seperti di atas kereta atau di lapangan.

Risal juga menyampaikan kabar terbaru bahwa kereta kerja yang anjlok tersebut sudah berhasil dievakuasi. Saat ini tim investigasi gabungan yang ditunjuk juga sudah melakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab kejadian kecelakaan tersebut.

Selanjutnya, Kemenhub juga bakal mengevaluasi secara menyeluruh agar proyek tersebut berjalan sesuai target yang telah ditetapkan. Hasil investigasi akan diumumkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi atau PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Risal telah meminta adanya percepatan investigasi karena proses pembangunan harus segera dilanjutkan untuk mengejar target operasional.

Senada, Corporate Deputy Director of Passenger Marketing PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto mengutamakan untuk mengetahui hasil investigasi penyebab kecelakan tersebut. Setelah investigasi rampung, KAI akan menindaklanjuti rekomendasi yang dikeluarkan dari KNKT.

"Karena timnya gabungan, waktu investigasinya mungkin berbeda-beda dan disesuaikan dengan internal mereka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini