Tok! Kuota Impor Bahan Baku Gula Rafinasi 2023 Naik 10 Persen

Bisnis.com,23 Des 2022, 17:40 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/7/22) pagi - BISNIS/Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, BOGOR – Pemerintah memutuskan akan menambah kuota impor gula mentah untuk gula kristal rafinasi sebesar 10 persen pada 2023. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan, berdasarkan hasil rapat terbatas (ratas) terkait neraca komoditas, kuota impor bahan baku gula kristal rafinasi (GKR) untuk tahun depan diputuskan akan ditambah menjadi 3,6 juta ton atau naik 10 persen dibandingkan kuota tahun ini yang sebesar 3,27 juta ton. 

Dia menjelaskan bahwa secara total, pemerintah akan mengimpor 4.641.000 ton gula yang terdiri atas 991.000 ton gula kristal putih (GKP), GKR sebanyak 3,6 juta ton, dan 50.000 ton gula kebutuhan khusus.

“Sekarang sudah diputuskan, kami sudah ratas untuk tahun depan akan mengimpor GKP 991.000 ton, hampir satu juta ton, 3,6 juta rafinasi, ada kebutuhan khusus kira-kira 50.000 ton, itu gula, sudah hapal saya,” ujarnya usai meninjau harga pangan di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).

Sementara itu, menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kebutuhan gula di dalam negeri pada 2022 mencapai sekitar 6,48 juta ton yang terdiri atas 3,21 juta ton GKP dan 3,27 juta ton gula kristal rafinasi.

Adapun, pada 2022 pemerintah menyepakati untuk melakukan impor gula mentah untuk bahan baku gula rafinasi dan konsumsi 2022 sebanyak 4,37 juta ton. Bila membandingkan dengan rencana impor 2023 secara total, artinya ada kenaikan sekitar 5,2 persen.

Sebelumnya, salah satu emiten industri makanan dan minuman sempat meminta pemerintah untuk menambah pasokan impor gula untuk memenuhi kebutuhan industri karena pasokan GKR akhir tahun dikhawatikan mengganggu kelancaran produksi.

Kemenperin pun sebelumnya telah menyampaikan bahwa rencana impor bahan baku mentah GKR pada 2023 akan mengalami kenaikan secara volume, tetapi tidak lebih dari 5 persen. 

"Kemarin sudah disepakati tapi belum diputuskan kuota impor raw sugar rafinasi untuk tahun depan ada peningkatan sedikit. Namun, di bawah 5 persen," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, Rabu (7/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini