Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah mengalami gejolak yang sangat tinggi sepanjang 2022 seiring dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Simak kaleidoskop 2022 di sektor moneter, khususnya terkait rupiah dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Periode 2022 menghentakkan ekonomi global seiring Pengetatan kebijakan moneter negara maju, khususnya bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, dalam menaikkan suku bunga atau Fed Funds Rate (FFR). Kebijakan yang dilakukan secara agresif tersebut telah mendorong naiknya kurs dolar AS yang dikenal dengan fenomena strong dollar.
Disertai tingginya persepsi risiko investor global, kondisi tersebut telah menyebabkan aliran keluar investasi portofolio dan tekanan pelemahan nilai tukar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.