Suku Bunga Acuan Naik, Begini Ramalan KPR Tahun Depan dari Bos BTN (BBTN)

Bisnis.com,26 Des 2022, 17:22 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Foto udara perumahan di kawasan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN menargetkan pertumbuhan positif sektor kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non-subsidi di tengah kenaikan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) menjadi 5,50 persen.

Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon Napitupulu, menjelaskan tren kredit pemilikan rumah pada tahun depan ditargetkan masih tumbuh double digit khususnya pada KPR non-subsidi.

"Sesuai rencana bisnis yang kami sampaikan ke OJK, kredit masih tumbuh 10-11 persen. KPR non-subsidi juga kita harapkan bisa tumbuh di angka yang sama 10-11 persen" jelas Nixon kepada Bisnis, Senin (26/12/2022).

Lebih lanjut dijelaskan, pertumbuhan KPR diharapkan dapat menyasar segmen masyarakat yang membutuhkan hunian rumah pertama.

Sementara, Nixon menilai sektor KPR bersubsidi pada tahun depan diproyeksi masih ramai sejalan dengan penambahan kuota penerima bantuan subsidi perumahan FLPP sebesar 10 persen menjadi 220.000 unit dengan anggaran Rp25,18 triliun.

Sebelumnya, BTN melaporkan bahwa KPR subsidi pada kuartal III/2022 tembus Rp140,97 triliun atau tumbuh 8,46 persen (year-on-year/yoy) dari Rp129,97 triliun.

Adapun KPR non-subsidi pada kuartal III/2022 juga dilaporkan tumbuh 6,4 persen yoy menjadi Rp87,11 triliun.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Haru Koesmahargyo menjelaskan bahwa penjualan rumah kecil dan rumah besar mengalami pertumbuhan masing-masing 20 persen dan 30 persen. Sementara, penjualan pada rumah menengah tercatat alami penurunan sebesar 21 persen.

Dalam upaya menjawab dampak kenaikan suku bunga terhadap cicilan KPR di tahun depan, BTN telah mempersiaplam sejumlah skema yang dapat dipilih oleh debitur.

Salah satunya, layanan pola pembiayaan melalui skema rent to own yang akan memudahkan masyarakat untuk dapat memiliki rumah dengan cara menyewanya terlebih dahulu.

"Demikian juga dengan skema pembayaran yang ringan menyesuaikan dengan penghasilan konsumen melalui metode graduated payment morgage yang menyesuaikan dengan kemampuan atau penghasilan konsumen," tambah Haru.

Di samping itu, ke depan BTN juga akan menghadirkan pola starcasing ownership di mana terjadi gradasi kepemilikan rumah antara bank dengan konsumen yang hendak memiliki hunian yang layak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini