Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) tetapkan harga pelaksanaan pada aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu II (PMHMETD II) atau rights issue sebesar Rp592 per saham.
Dalam prospektus yang dibagikan, Bank Nobu berencana mengeluarkan sebanyak-banyaknya 681.819.174 (681,8 juta) saham baru atau sebanyak-banyaknya 12,90 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan demikian, perseroan yang baru saja diambil alih oleh James Riady ini akan menyerap dana segar sebanyak-banyaknya Rp403.636.950.789 (Rp403,63 miliar).
Lebih lanjut, periode perdagangan HMETD akan digelar pada 5 hari kerja pada 14 hingga 20 Februari 2023 mendatang. Perseroan menjelaskan, skema penjualan HMETD yang akan diambil yakni 81:12.
"Setiap pemegang 81 saham biasa atas nama yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 10 Februari 2023 pukul 16.15 WIB mendapatkan 12 HMETD dimana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 Saham Baru," jelas manajemen Bank Nobu dalam keterbukaan informasi yang dibagikan pada Senin (26/12/2022).
PT Putera Mulia Indonesia (PMI) sebagai pemilik dan pemegang sah atas 23,88 persen atau 1.099.000.000 (1 miliar) saham dilaporkan hanya akan melaksanakan sebagian hak HMETD miliknya sebesar 59.12.621 helai saham atau senilai Rp35.000.000.000 (Rp35 miliar).
Sedangkan sisanya, yakni sebanyak 103.693.193 saham atau senilai Rp61.389.370.256 (Rp61,3 miliar) kepada pihak lain yang belum disebutkan dalam prospektus.
Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dijatahkan secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan saham berdasarkan harga pemesanan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya.
Lebih lanjut, PT Star Pacific Tbk. (LPLI) dilaporkan akan menjadi pembeli siaga pada aksi korporasi kali ini. Perusahaan akan menyerap sebagian sisa saham dengan total sebanyak-banyaknya Rp368.000.000.000 (Rp368 miliar) atau senilai 621.621.622 (621,6 juta) saham yang akan disetorkan dalam bentuk lain selain uang (inbreng).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel