Bisnis.com, JAKARTA — Saat ini PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA boleh jadi bank swasta terbesar di Indonesia. Akan tetapi sejarah mencatat likuditas bank ini sempat terkuras pada 1998.
Sekitar 24 tahun lalu, puluhan hingga ratusan deposan dan nasabah berjejal di sejumlah kantor cabang BCA. Mereka serempak menguras simpanannya sehingga menggerogoti likuiditas perusahaan. Rush money bank pun terjadi pada Mei 1998.
Kejatuhan rezim Soeharto menjelma menjadi pil pahit yang harus ditelan BCA. Krisis keuangan ditambah dengan rumor politik yang menyasar perusahaan, membuat masyarakat panik dan kemudian menarik dana besar-besaran. Bank, yang saat itu masih dikuasai Sudono Salim, pun limbung.