OPINI: Jalan Lebar Kerja Sama Antara Kazakhstan–Indonesia

Bisnis.com,28 Des 2022, 07:49 WIB
Penulis: Y.M Daniyar Sarekenov
Ketua umum Asita Rusmiyati (kiri), Dubes Kazakhstan Daniyar Sarekenov (tengah), dan Staf kedubes Kazakhstan Bauerjan dalam ramah tamah sebelum keberangkatan perwakilan Asita untuk kunjungan ke Kazakhstan di Jakarta, Senin (5/9/2022)/Hendri Tri Widiasworo

Bisnis.com, JAKARTA - Efek samping perang telah berdampak pada semua ekonomi, termasuk Kazakhstan. Bahaya resesi di seluruh du­nia dan meroketnya inflasi me­rusak sentimen bisnis di­ kawasan Asia Tengah. K­a­zakhstan bisa saja berpaling ke dalam dengan latar belakang yang sulit ini, terutama me­ngingat peristiwa tragis yang terjadi di negara kami pa­da Januari, ketika ka­mi menghadapi upaya ku­de­ta melalui kekerasan bersen­jata.

Saat itu banyak orang yang skep­tis bahwa Kazakhstan akan pulih. Beberapa memper­­tan­yakan apakah ini akan ter­­ca­­pai, terlepas dari janji dan komitmen kuat kami un­tuk reformasi, demokratisa­si, dan perlindungan hak asa­si ma­nu­sia yang berkelanju­tan.

Menjelang akhir tahun yang penuh gejolak ini, kami da­pat dengan yakin menyatakan bahwa Kazakhstan telah me­ne­pa­ti janjinya. Kami telah me­ngubah negara kami melalui inisiatif politik dan sosial eko­no­mi yang signifikan, se­lain menunjukkan ketahanan dan stabilitas kami.

Upaya kolektif kami selama 12 bulan terakhir telah berkontribusi pada pengembangan Kazakhstan yang adil dan wajar meliputi masyarakat yang sejahtera dan sistem po­litik yang lebih hidup, dinamis, dan kompetitif.

Kazakhstan akan mengalami tahun penting lainnya pada 2023. Dalam 6 bulan per­tama, akan ada pemilihan par­lemen. Menjelang pemilu, se­jum­lah partai politik baru ber­munculan, menambah plu­ralitas dan persaingan po­li­tik. Di daerah pemilihan de­ngan mandat tunggal, calon independen juga berhak mencalonkan diri untuk pertama kalinya dalam 18 tahun.

Saat mentransformasikan sistem politik domestik, kami tidak melupakan kewajiban internasional kami. KTT ke-6 Konferensi tentang Interaksi dan Tindakan Membangun Keyakinan di Asia atau Con­fe­rence on Interaction and Confidence-Building Mea­su­res in Asia (CICA), yang ka­mi dirikan 30 tahun lalu un­tuk meningkatkan kerja sa­ma demi perdamaian, keaman­an, dan stabilitas di Asia, ber­la­ngsung di ibu kota kami pada Oktober.

Kami mengadakan Kongres VII Pemimpin Dunia dan Aga­ma Tradisional sebulan se­be­lumnya. Kunjungan pert­ama Paus Fransiskus se­ba­gai kepala Gereja Katolik ke­ Kazakhstan sejak Paus Yo­ha­nes Paulus II pada 2001 dihadiri lebih dari 100 de­le­ga­si dari 50 negara. Pada saat yang sama, kami menyambut Presiden China Xi Jinping, yang perjalanan pertamanya ke luar negeri setelah pandemi Covid-19.

Arah kebijakan dalam dan luar negeri yang ditempuh Kazakhstan telah membuka pintu bagi peningkatan kerja sama dengan Indonesia, khususnya di bidang ekonomi. Terdapat tren positif yang signifikan dalam volume perdagang­an bilateral belakangan ini. Jika tahun lalu omzet perda­gang­an US$174,2 juta (tingkat pertumbuhan lebih dari 100%), dan selama 10 bulan ta­hun ini meningkat sebesar 83% menjadi US$295,4 juta.

Pada Agustus kami membu­ka Konsulat Kehormatan Ka­zak­hs­tan di Surabaya se­­ba­­gai jembatan yang meng­­hu­bungkan kalangan bis­­nis negara kami. Forum Per­­da­­gangan dan Investasi Ka­zakh-Indonesia pertama ber­­hasil diselenggarakan pa­da wak­tu yang sama. Pa­da Sep­tem­ber kami me­nye­leng­gara­kan perjalanan so­sia­lisasi un­tuk agen wisata inti Asita ke Ka­zakhstan un­tuk mempro­mo­si­kan pariwi­sa­ta.

Pastinya, mekanisme utama untuk mengefektifkan realisa­si potensi ekonomi adalah Kazakh–Indonesian Joint Com­mis­­sion for Economic Coo­pe­­ra­­tion. Beberapa langkah di­ren­canakan akan dilaku­kan ta­hun depan bersama Ke­men­te­ri­an Koordinator Bi­dang Per­ekonomian Indo­ne­­sia. Upaya kami difokus­­kan pa­da area konkret – memperkuat kerangka hukum, investasi, minyak & gas, industri pertambangan dan manufaktur, sektor keuang­an, logistik, serta kesehatan.

Selain itu, banyak pekerjaan yang dilakukan dalam interaksi yang erat dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Kami mencoba untuk mengonsolidasikan eksportir dan pengusaha Kazakh dan Indonesia pada satu platform web untuk komunikasi operasional, menerbitkan informasi tentang produk, proyek, pesanan, rute logistik, dll.

Pada kuartal II/2023, kami mengharapkan kunjungan Kadin ke Kazakhstan untuk mengadakan Forum Perdagangan dan Investasi Kazakhstan-Indonesia kedua dan membentuk Dewan Bisnis Kazakh-Indonesia.

Kami juga bertujuan untuk lebih mengembangkan interaksi budaya dan mendorong warga kedua negara untuk bepergian agar lebih mengenal satu sama lain. Hal ini akan menciptakan saling pengertian dan penghormatan terhadap sejarah, budaya, dan peradaban masing-masing, serta keindahan dan alam kedua negara.

Secara keseluruhan, pengembangan hubungan Kazakhstan-Indonesia di masa depan memiliki potensi yang sangat besar. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil yang bermanfaat dari hubungan bilateral.

Saat dunia berupaya mengatasi tantangan yang terkait dengan kesulitan geopolitik dan ekonomi saat ini, kerja sama yang lebih erat antara Kazakhstan dan Indonesia menjadi penting.

Kami bertekad untuk memperkuat hubungan kami de­ngan Indonesia di tahun mendatang, yang menandai peringatan 30 tahun hubungan diplomatik antarnegara. Kami telah membangun landasan yang kuat untuk memperluas kerja sama kami. Saya memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa kita akan mencapai tujuan kita bersama karena kita memiliki keinginan yang sama untuk ikatan yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini