Konten Premium

Ancang-ancang Saham Kalbe Farma (KLBF) dari Risiko Resesi dan Inflasi 2023

Bisnis.com,28 Des 2022, 13:00 WIB
Penulis: Artha Adventy, Rahmad Fauzan, & Reni Lestari
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Keluar mulut harimau, masuk ke mulut buaya. Peribahasa itu agaknya cukup menggambarkan situasi industri farmasi yang baru lepas dari krisis akibat pandemi, kemudian dihadapkan kembali pada risiko resesi dan inflasi 2023.

Sebutlah emiten farmasi PT Kable Farma Tbk. (KLBF) yang pada Juni 2022 telah menaikkan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sebesar 5 persen untuk melawan derasnya inflasi sebesar 4,35 persen pada bulan tersebut.

Bagi KLBF dan produsen farmasi lain, inflasi telah melambungkan harga bahan baku dan kemasan ke titik didihnya. Pada Mei 2022, misalnya, harga bahan baku kemasan berbasis high-density polyethylene (HDPE) mengalami kenaikan tertinggi dalam lima tahun terakhir ke lebel US$1.126 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini