Bisnis.com, JAKARTA – Ekspansi emiten penambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) bak gayung bersambut. Seiring hasrat kongsi Bakrie dan Salim untuk memacu produksi, harga komoditas emas tahun depan diproyeksi bakal menggiurkan.
Sebagai catatan, gerak harga si komoditas safe haven tahun ini angin-anginan. Meski sempat mengalami fase pasang dan surut, kecenderungan banderol emas relatif mengalami stagflasi dari posisi awal tahun.
Per Selasa (27/12/2022) kemarin contohnya, Market Insider mencatat harga rata-rata emas global berada pada level US$1.812,83 per troy ounce. Dibandingkan posisi akhir tahun lalu, tepatnya US$1.821,5 per troy ounce (year-to-date/ytd), titik ini merefleksikan posisi pelemahan tipis 0,47 persen.