Asuransi Bumiputera 1912: Klaim Dibayar Rp1,2 T, Pendapatan Rp532,42 M per Kuartal II/2022

Bisnis.com,28 Des 2022, 07:13 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Asuransi Jiwa Bumiputera, di Jakarta, Selasa (7/11/2017)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mencatatkan pendapatan premi triwulan II/2022 sebesar Rp532,42 miliar, dalam periode yang sama, klaim yang dibayarkan mencapai Rp1,27 triliun. 

Perinciannya dikutip dalam laporan keuangan AJB Bumiputera 1912 per semester II/2022, pembayaran klaim hingga 30 Juni tahun ini dikompensasi dengan penurunan cadanga premi sebesar Rp862,37 miliar. Selanjutnya diuraikan terdapat kenaikan cadangan klaim sebesar Rp30,27 miliar. Alhasil, terdapat kenaikan beban klaim sebsar Rp438,27 miliar. 

Saat masih mencatatakan pembayaan klaim, AJB Bumiputera juga mencatat lojakan utang klaim. Kewajiban kepada pemegang polis yang belum dibayar itu menjadi Rp13,01 triliun. Naik tajam dari posisi Juni 2021 sebesar Rp9,73 triliun

Sementara dari pos pendapatan, selain pendapatan premi, laporan keuangan perusahaan mencatatkan hasil investasi sebesar Rp51,75 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp17,18 miliar. Sehingga dengan digabung dengan pendapatan premi, AJB Bumiputera 1912 hingga triwulan II/2022 mencatatkan jumlah pendapatan Rp601,44 miliar.

Dari pos pengeluaran administrasi dan beban usaha, AJB Bumiputera dalam periode 6 bulan pertama 2022 membayarkan beban pemasaran Rp44,9 miliar naik dari periode yang sama tahun lalu Rp7,55 miliar. Beban pegawai dan pengurus Rp66,91 miliar, turun dari Rp106,39 miliar.

Sedangkan beban administrasi melonjak dari Rp29,76 miliar menjadi Rp186,8 miliar. Untuk beban usaha lain turun dari Rp17,43 miliar menjadi Rp5,2 miliar.

Keseluruhan beban yang dibayar perusahaan menjadi Rp748,59 miliar. Sehingga secara total, pada triwulan II/2022, AJB Bumiputera mengalami kerugian Rp265,52 miliar. Kerugian ini mengecil dari periode sama  tahun sebelumnya sebesar Rp328,25 miliar. 

Total aset yang dimiliki AJB Bumiputera dalam periode laporan menjadi Rp9,78 triliun. Tidak berbeda jauh dengan posisi tahun lalu sebesar Rp9,75 triliun. 

Untuk risk based capital atau rasio solvabilitas AJB Bumiputera 1912 pada kuartal II/2022 tercatat berada di -1.236,4 persen atau memburuk dari posisi kuartal II/2021 di -1.188,8 persen. Kondisi itu tak lepas dari utang klaim perusahaan yang pada kuartal II/2022 mencapai Rp13,01 triliun.

Juru Bicara Badan Perwakilan Anggota (BPA) Bumiputera RM. Bagus Irawan menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai rencana penyehatan keuangan perusahaan (RPKP). Oleh karena itu, laporan keuangan perusahaan akan berubah.

"Perlu digaris bawahi bahwa laporan keuangan akan menjadi balance antara aset dan liabilitas setelah RPKP AJB Bumiputera disetujui OJK RI atau perusahaan bisa dinyatakan sehat. Itu karena kuncinya di RPKP,” ujar Bagus kepada Bisnis, Selasa (27/12/2022).

Belum lama ini, BPA juga telah memenuhi undangan OJK dan melakukan pembahasan secara komprehensif terkait usulan RPK. Laporan rencana kerja itu sedang dikaji kelayakannya oleh otoritas.

“Opini dari Kantor Akuntan Publik [terhadap laporan keuangan 2021] masih disclaimer, karena RPKP belum ada persetujuan OJK. Sedangkan posisi keuangan akan mengalami perubahan terutama di liabilitas dan ekuitas di dalam laporan keuangan 2022 ini,” ujar Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini