Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan kembali menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera.
BSI terpilih bersama 40 Bank lainnya sebagai penyalur FLPP dan 22 Bank lainnya sebagai penyalur KPR Tapera yang siap memberikan layanan pembiayaan KPR Syariah Bersubsidi kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pada 2023 BP Tapera mengalokasikan dana sebesar Rp25,18 triliun kepada seluruh bank penyalur dana FLPP serta Rp1,05 triliun untuk dana Pembiayaan Tapera.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan dengan adanya sinergi dan komitmen BSI dengan BP Tapera melalui penandatangan kesepakatan BSI menjadi bank penyalur KPR Sejahtera FLPP dan Pembiayaan Tapera, BSI siap memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah untuk dapat memiliki rumah yang layak.
Masyarakat berpenghasilan rendah juga berpeluang mendapat fasilitas umum yang memadai dengan harga yang sesuai dengan penghasilan segmen MBR.
“Kami menyadari bahwa portofolio kinerja didominasi oleh pembiayaan konsumer khususnya griya. Untuk itulah kami serius menggarap pembiayaan griya dengan prudent, aman dan tarif kompetitif,” kata Anton dalam siaran pers, Rabu (28/12/2022).
Untuk diketahui, BSI sendiri memiliki kuota pembiayaan FLPP tahun 2023 sebanyak 8.200 Unit atau sebesar Rp910 miliar dan kuota pembiayaan Tapera sebanyak 2.500 Unit atau Rp350 miliar.
Secara nasional, penyaluran pembiayaan KPR Bersubsidi BSI selama 2022 mencapai Rp1,1 Triliun dengan total penjualan lebih dari 7.630 unit rumah yang tersebar di area Aceh, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar.
Kerja sama ini merupakan lanjutan dari Perjanjian Kerja sama (PKS) yang telah dilaksanakan sebelumnya, yang mana setiap tahun Bank Penyalur mendapatkan kuota KPR Bersubsidi untuk disalurkan kepada MBR.
Untuk mengawali 2023, kata Anton, BSI memiliki berbagai strategi yang akan dilakukan guna mempercepat pertumbuhan pembiayaan pada kuartal pertama yakni menyasar segmen nasabah fixed income, wirausaha serta nasabah-nasabah payroll BSI.
“Tentunya dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan dibawah 3 persen,” kata Anton.
Sementara itu Dewan Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyampaikan pada 2023 BP Tapera memiliki target sebanyak 220.000 senilai Rp25,18 triliun yang ditetapkan pemerintah dapat diselesaikan dengan baik dengan tetap memperhatikan kualitas dan ketepatan sasaran.
"Untuk itu BP Tapera membutuhkan peran penting seluruh stakeholders khususnya bank penyalur untuk tahun 2023 yang terdiri dari 7 Bank Nasional dan 33 Bank Pembangunan Daerah,” tutup Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel