Diminta OJK Tahan Euforia, Besaran Dividen 4 Bank Jumbo Ini Malah Meningkat

Bisnis.com,29 Des 2022, 23:10 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar memberikan keterangan dalam konferensi pers triwulanan KSSK di Jakarta, Senin (1/8/2022). Dok: Youtube Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta agar bank-bank jumbo menahan euforia pembagian dividen tahun ini. Sementara, dalam lima tahun terakhir, tebaran dividen empat bank jumbo bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun di Indonesia di Indonesia rata-rata terus meningkat.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan bahwa kondisi ekonomi global pada tahun depan dihadapkan pada dua opsi. Pertama soft landing, kondisi yang mencerminkan ekonomi melambat tetapi inflasi merendah. Kedua adalah crash landing atau situasi ketika ekonomi melambat dan inflasi tetap tinggi.

Dengan dua opsi tersebut, Mahendra meminta agar perbankan tidak larut dalam euforia pembagian dividen dan mengalokasikannya untuk memperkuat pencadangan. “[Bank] jangan terlalu euforia lalu buru-buru bagi dividen, kemudian saat dibutuhkan tambahan untuk dukungan pada kondisi lebih berat, itu tidak ada,” katanya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 beberapa waktu lalu.

Meski begitu, sejumlah perbankan jumbo telah berencana untuk menebar dividen pada tahun buku 2022. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) misalnya akan membagikan dividen untuk laba tahun buku 2022 dengan besaran yang ditentukan berdasarkan kebutuhan likuiditas serta permodalan perseroan dalam mengembangkan bisnis. Bank Mandiri juga mempertimbangkan pemenuhan ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator.

Emiten bank berkode BMRI ini tercatat memperoleh laba Rp30,7 triliun atau tumbuh 59,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III/2022.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan bahwa sebagai salah satu bank milik BUMN, perseroan terus berkomitmen dalam mendukung rencana pembangunan, antara lain melalui setoran dividen.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga berkomitmen untuk menebar rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio di atas 70 persen dari laba bersih perseroan selama empat tahun ke depan.

Sebagai gambaran, BRI dan entitas anak telah berhasil membukukan laba bersih Rp39,31 triliun per kuartal III/2022 dan tumbuh 106,14 persen yoy.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan bahwa pembagian dividen merupakan bukti nyata komitmen BRI kepada pemilik saham. "BRI adalah bank rakyat, karena keuntungan yang diperoleh akan dikembalikan kepada negara dalam bentuk dividen dan pajak," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data rasio jumlah total dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham terhadap laba bersih perusahaan atau dividend payout ratio (DPR), setidaknya secara rata-rata, empat bank jumbo yakni Bank Mandiri, BRI, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) terus mencatatkan peningkatan tebaran dividen dalam lima tahun terakhir.

BCA misalnya mencatatkan pertumbuhan tertinggi, dari DPR 26 persen pada tahun buku 2017 menjadi 47 persen pada tahun buku 2021.

Bank Mandiri relatif mengalami fluktuasi dividen tiap tahunnya, meskipun tetap meningkat dari 45 persen pada tahun buku 2017 menjadi 60 persen pada tahun buku 2021.

Lalu, BRI mencatatkan peningkatan rasio dividen itu dari 44 persen pada tahun buku 2017 menjadi 78 persen pada tahun buku 2021. Sedangkan, rasio dividen BNI relatif menurun dalam lima tahun, dari DPR 35 persen pada tahun buku 35 persen pada 2017 menjadi 24 persen pada 2021.

Berikut DPR empat bank jumbo dalam lima tahun terakhir (dalam persen):

No

Nama Bank

2017

2018

2019

2020

2021

1

Bank Mandiri

45

60

61

60

60

2

BRI

44

49

59

64

78

3

BNI

35

25

25

25

24

4

BCA

26

32

47

48

47

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini