Bisnis.com, JAKARTA – Platform teknologi finansial peer–to–peer (fintech P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) PT Layanan Keuangan Berbagi (DanaRupiah) menargetkan dapat menyalurkan pinjaman RpRp2,5 triliun pada 2023 mendatang.
Presiden Direktur DanaRupiah Entjik S. Djafar mengatakan pihaknya telah menyalurkan pinjaman Rp1,4 triliun sejauh ini. Capaian ini di bawah target yang dirancang sebesar Rp1,8 triliun.
“Dikarenakan belum stabilnya perekonomian Indonesia, target penyaluran pembiayaan baru mencapai Rp1,4 triliun dari target Rp1,8 triliun yang ditetapkan, Tetapi perusahaan yakin dengan strategi yang telah disusun dan didukung dengan teknologi dan SDM yang mumpuni, target pada 2023 akan dapat terpenuhi,” ujar Entjik kepada Bisnis, Jumat (30/12/2022).
Dia mengatakan selain mengejar pertumbuhan kredit, perusahaan berupaya melakukan pengurangan biaya dana. “Pada kuartal IV/2022 DanaRupiah telah memulai bekerjasama dengan bank lokal untuk menjadi lender, dengan ini diharapkan cost of fund dapat ditekan,” ujar Entjik.
Sementara itu, untuk 2023, perusahaan menargetkan mendapatkan pertumbuhan 2 persen per bulan. “Meskipun ada proyeksi perlambatan ekonomi pada 2023, DanaRupiah tetap percaya dapat memenuhi target peningkatan sebesar 2 persen per bulannya. Peningkatan 2 persen ini dikarenakan pertimbangan kabar resesi dan juga pemenuhan peraturan OJK terbaru yakni POJK 10 tahun 2022,” ujarnya.
Strategi yang dijalankan yakni melakukan edukasi kepada masyarakat dan juga turut serta mendukung inklusi keuangan. Selain itu, DanaRupiah juga akan terus meperbanyak Kerjasama dengan berbagai bank untuk memperkuat bisnis perusahaan ke depan.
“Ke depan, kami juga akan memperbanyak kerja sama dengan bank-bank lokal untuk menjadi lender. DanaRupiah akan terus menjaga dan memperketat risk scoring pada system,” ujar Entjik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel