Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) yang terus menjauh dari saat initiap public offering (IPO) membuat kekayaan Chairul Tanjung semakin remuk redam.
Sebagaimana diketahui, Chairul Tanjung adalah pembeli saham IPO maskapai plat merah itu melalui PT Trans Airways. Konglomerat Media itu memiliki saham GIAA di level Rp620 per unit pada 2012, lebih murah daripada saat harga penawaran di Rp750.
Akan tetapi, sedekade kemudian saham GIAA kini terparkir di level Rp204 pada saat penutupan perdagangan 2022. Mengacu dari data tersebut, setidaknya kerugian potensial atau unrealized loss yang dia derita mencapai 67,1 persen.