Stock Split, Simak Rencana Bisnis Superkrane (SKRN) pada 2023

Bisnis.com,01 Jan 2023, 21:05 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Ilustrasri krance pembangunan gedung apartemen di Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi bangunan PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) bakal mengawali Januari 2023 dengan aksi pemecahan nilai nominal saham atau stock split.

Sebagaimana dijelaskan dalam risalah hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) SKRN pada 19 Desember 2022, pemecahan saham akan dilakukan pada saham jenis biasa (common stock) dengan rasio 1:5. Dengan demikian, nilai nominal saham bakal berubah dari Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham untuk saham baru setelah stock split.

Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi ditetapkan pada Kamis, 5 Januari 2023. Adapun jumlah saham SKRN nantinya akan menjadi 7,5 miliar lembar, dari sebelumnya 1,5 miliar lembar.

Sampai penutupan perdagangan Jumat (30/12/2022), saham SKRN ditutup stagnan di harga Rp2.230 per saham. Sepanjang Desember 2022, SKRN menguat 7,21 persen dibandingkan dengan mahar pada 30 November 2022 Rp2.030 per saham.

Sekretaris Perusahaan Superkrane Mitra Utama Eddy Gunawin menjelaskan stock split dilakukan dengan harapan dapat menambah likuiditas saham. Harga saham juga diharapkan menjadi lebih terjangkau di kalangan investor ritel.

“Kami juga berharap porsi kepemilikan masyarakat bertambah dengan stock split ini,” kata Eddy kepada Bisnis, Minggu (1/1/2023).

Memasuki 2023, SKRN tercatat telah menorehkan pendapatan sebesar Rp449,48 miliar per September 2022. Pendapatan tersebut naik 74,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp258,0 miliar.

Dari sisi bottom line, SKRN memperoleh laba periode berjalan sebesar Rp87,64 miliar atau naik 1.400 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan Januari—September 2021 yang hanya Rp5,83 miliar.

Eddy mengestimasi pendapatan sampai akhir 2022 berkisar Rp600 miliar dengan tren pertumbuhan di kuartal IV/2022 menyamai kuartal III/2022.

“Untuk kuartal pertama dan kedua 2022 Perseroan sudah dapat merasakan pasar yang kembali normal dari efek negatif pandemi sebelumnya dan ini diteruskan dua kuartal akhir 2022,” katanya.

Prospek bisnis pada 2023 sendiri diperkirakan bakal menyerupai 2022 dengan estimasi kenaikan kinerja di rentang 10—20 persen secara tahunan. Eddy mengatakan terdapat sejumlah proyek 2022 yang pengerjaannya berlanjut pada 2023.

“Salah satu faktor yang mendorong kinerja di 2023 adalah pekerjaan yang tertunda pada saat pandemi sehingga banyak proyek yang kejar target cepat selesai,” kata Eddy.

Berikut jadwal lengkap pelaksanaan stock split Superkrane (SKRN):

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini