Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi perekonomian pada tahun ini diperkirakan akan jauh lebih menantang dibandingkan 2022. Sejumlah catatan pun disampaikan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan juga pemimpin negara tetangga yakni Singapura terkait prospek ekonomi 2023.
Adapun, dalam wawancara terbarunya Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva memperkirakan 2023 akan menjadi periode yang lebih menantang dan sulit dibandingkan 2022. Dia pun menyebutkan bahwa 2023 akan menjadi tahun yang sulit dan lebih keras dari 2022.
“Kami memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia berada dalam resesi. Mengapa? Karena tiganegara dengan ekonomi terbesar — AS, UE, China — semuanya melambat secara bersamaan,” kata Georgieva kepada CBS Face the Nation, Minggu (1/1/2023).