Rokok Kretek dan Tiket Kereta Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Cirebon

Bisnis.com,03 Jan 2023, 13:50 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Etalase produk rokok dari berbagai macam merek yang dijual di minimarket. JIBI/Bisnis/Abdurachman.

Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,35 persen pada Desember 2022.

Kepala BPS Kota Cirebon Joni Kasmuri mengatakan pada Desember 2022, ada beberapa barang atau jasa sebagai penyumbang inflasi di Kota Cirebon, yakni, telur ayam ras segar, daging ayam ras segar, air kemasan, rokok kretek filter, dan tarif kereta api.

"Meskipun inflasi, angka tersebut lebih kecil dibandingkan angka persentase provinsi 0,66 persen,” kata Joni di Kota Cirebon, Selasa (3/1/2023).

Dari 11 kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi, lima kelompok tidak mengalami perubahan indeks, dan satu mengalami deflasi.

Lima kelompok yang mengalami inflasi yaitu, makanan, minuman, dan tembakau (0,31 persen); kesehatan (0,02 persen), transportasi (0,04 persen) penyediaan makanan dan minuman restoran; serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,02 persen).

Kemudian, lima kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yakni, pakaian dan alas kaki; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; pakaian dan alas kaki; dan rekreasi olahraga dan budaya; pendidikan.

Selanjutnya, satu kelompok yang mengalami deflasi yakni, perumahan, air, listrik dan bahan baka rumah tangga sebesar -0,06 persen.

Joni mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Tasikmalaya merupakan daerah yang mengalami inflasi paling tinggi di Jawa Barat sebesar 0,53persen.

"‎Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Joni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini