Percepatan Pemulihan Industri Penerbangan, Perlu Naikkan TBA?

Bisnis.com,04 Jan 2023, 17:39 WIB
Penulis: Dany Saputra
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA- Penurunan Tarif Batas Bawah (TBB) dan penaikan Tarif Batas Atas (TBA) dinilai menjadi insentif yang paling dibutuhkan oleh industri penerbangan untuk pulih lebih cepat pada 2023.

Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman mengatakan penyesuaian skema TBB dan TBA itu merupakan insentif yang paling berguna bagi maskapai dalam negeri, untuk meningkatkan kinerja setelah berdarah-darah ketika awal pandemi Covid-19.

"Ini agar maskapai bisa lebih melakukan subsidi silang antara low season dan peak season agar masyarakat tetap bisa melakukan perjalanan [dibanding maskapai memangkas kapasitas guna penghematan]," jelas Gerry, Rabu (4/1/2023).

Menurutnya, insentif berperan penting bagi maskapai ketika masuk periode kuartal pertama di tahun yang baru. Pada saat itu, keuangan maskapai biasanya dibayangi oleh permintaan (demand) yang rendah.

Untuk itu, Gerry menyambut positif kebijakan pemerintah dalam mendukung maskapai. Salah satu di antaranya yakni skema block seat yang bekerja sama dengan pemerintah daerah. Akan tetapi, dia mengingatkan agar pemerintah bisa lebih kalkulatif dalam menentukan durasi kebijakan tersebut.

"Insentif seperti block seat bagus, cuma mau berapa lama melakukan ini? Targetnya apa? Jangan sekadar insentif untuk 'kelihatan membantu'," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menegaskan bahwa kebijakan TBA akan mengikuti kondisi perekonomian di tahun ini. Namun, dia memastikan bhawa tidak akan menaikkan TBA tiket pesawat.

"Kalau naik [TBA] enggak. Kami hitung komponen-komponen yang ada di situ, kalau komponen cenderung turun, maka TBA bisa kami evaluasi," ujarnya usai acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2022 dan Outlook 2023 di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (27/12/2022).

Di sisi lain, maskapai bahkan sempat mengusulkan agar TBA tiket pesawat dihapus, dan patokan harga tertinggi tiket pesawat bisa dilepas ke mekanisme pasar.

"Yang kita harapkan adalah TBA dilepas. Hari ini kita [Garuda Indonesia] disiplin mengikuti aturan TBA, tetapi kawan sebelah melewati [TBA] saja tidak apa-apa. Kalau tidak apa-apa ya sudah dibuka sajalah semuanya," terang Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (26/12/2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini