Bisnis.com, JAKARTA – Januari jarang menjadi bulan yang bersahabat bagi investor emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO). Bukan tidak mungkin rentetan tren ini berlanjut bila melihat pergerakan kapitalisasi pasar entitas milik kongsi diaspora Astra tersebut.
Per penutupan perdagangan kemarin, Rabu (4/1/2023), saham ADRO berada pada level harga Rp3.300 per saham. Kalau dibandingkan banderol di awal tahun (year-to-date/ytd), posisi tersebut sudah merepresentasikan pelemahan 14,28 persen.
Sebelumnya, pada 2020, 2021, dan 2022 saham ADRO cenderung mengalami pergerakan harga merah pula pada Januari. Masing-masing pada proporsi pelemahan 21,22 persen, 16,08 persen, dan 0,44 persen.