Jadi Dirjen Imigrasi, Eks Dirut KRAS Silmy Karim Tinjau Layanan Imigrasi Bandara Soetta

Bisnis.com,06 Jan 2023, 10:53 WIB
Penulis: Setyo Aji Harjanto
Silmy Karim dalam bincang-bincang bersama wartawan, di Jakarta, Jumat (13/5/2022)./Bisnis-Annisa Kurniasari Saumi

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Migrasi Kemenkumham Silmy Karim meninjau layanan keimigrasian di Bandara Soekarno-Hatta sehari setelah dilantik pada Kamis (5/1/2023).

Mantan Direktur Utama PT Krakatau Steel (KRAS) ini langsung mengecek fasilitas auto-gate dan jalur khusus electronic visa on arrival (e-VOA) serta ITAS online di tempat pemeriksaan imigrasi (TPI).

“Saya meminta agar dibuatkan petunjuk yang lebih ramah pengguna, sehingga WNA subjek e- VOA dapat terinformasikan dengan baik. Yang terjadi selama ini, banyak WNA subjek e-VOA mengantre pembayaran di konter bank (alih-alih mengajukan secara online),” ujar Silmy dalam keterangan tertulis, Jumat (6/1/2023).

Dia mengimbau agar jajarannya senantiasa memperkuat pelayanan keimigrasian. Hal ini meski perkembangan Imigrasi dari segi kesisteman cukup menggembirakan

“Salah satu yang harus diupayakan adalah transformasi kapabilitas Direktorat Jenderal Imigrasi melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi organisasi,” tuturnya.

Silmy menambahkan, pengembangan sistem dan alur pelayanan dan pengawasan keimigrasian yang didukung integrasi data dan arsitektur teknologi yang mumpuni merupakan hal yang krusial. Dengan demikian, Imigrasi dapat benar-benar memfasilitasi pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi dan talenta global. 

Hal tersebut, merupakan salah satu fungsi keimigrasian yang menjadi atensi khusus Direktorat Jenderal Imigrasi.

Dalam aspek pengawasan, pencegahan dan penangkalan (Cekal), Imigrasi berkomitmen meningkatkan kewaspadaan dan mengoptimalkan komunikasi, baik secara internal maupun antar lembaga.

Menurut Silmy layanan keimigrasian yang mudah harus tetap diimbangi dengan kriteria untuk menjaga kedaulatan, ketertiban, keamanan negara dan kepentingan nasional.

Sebagai salah satu pintu masuk utama Indonesia dengan volume lalu lintas yang sangat tinggi, TPI Bandara Soekarno-Hatta menjadi target utama untuk dijadikan proyek percontohan apabila ke depannya terdapat pengembangan layanan keimigrasian, khususnya paspor dan visa.

Saat ini, WNA dari 86 negara dapat masuk melalui TPI Bandara Soekarno- Hatta dengan lebih cepat menggunakan e-VOA. Warga Negara Asing cukup menunjukkan QR Code pada e-VOA di konter imigrasi, sedangkan pembayaran dilakukan sebelum memasuki Indonesia dengan kartu kredit atau debit berlogo Visa atau Mastercard. 

"Kita harus mencari cara yg terbaik agar semua bisa sesuai dengan harapan, wajah Indonesia
menjadi lebih cantik karena layanan kita, dan tetap aman dengan gakkum (penegakan hukum
keimigrasian) yang menjadi tupoksi kita," tutup Silmy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini