Bisnis.com, JAKARTA — PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance telah menjajaki pembiayaan kendaraan alat berat (heavy equipment/HQ) untuk memenuhi kebutuhan para nasabahnya. Adapun untuk 3 tahun ke depan perseroan menargetkan pembiayaan sektor ini mencapai Rp5 triliun.
Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif mengatakan pada 2022 pembiayaan perseroan untuk sektor alat berat telah mencapai Rp400 miliar. Namun jika ditambahkan dengan pembiayaan truk kategori 3 ke atas jumlah pembiayaan ini hampir mencapai Rp1 triliun.
“Pembiayaan alat berat tahun ini kita sudah mencapai Rp400 miliar. Dalam waktu 3 tahun ke depan, kami mempunyai misi untuk mencapai pembiayaan alat berat sebesar Rp5 triliun, target ini sudah termasuk truk kategori 3,” ujar Harry dalam konferensi pers, Kamis (5/1/2023).
Harry menjelaskan masuknya Adira Finance ke sektor pembiayaan alat berat seiring dengan banyaknya nasabah exsiting perseroan yang bergerak di bidang pertambangan dan beberapa sektor lain yang memang membutuhkan alat berat. Dengan demikian Adira Finance ingin memanfaatkan dengan baik peluang ini.
“Selain kita mau mengembangkan kita punya booking di sana, kita juga melihat adanya peluang di sektor pertambangan tersebut, di mana nasabah-nasabah ini memang memiki kebutuhan pembiayaan, kalau kita tidak bisa penuhi ini sangat disayangkan,” ujar Harry.
Secara rinci, dari pembiayaan alat berat yang sudah dilakukan Adira Finance, sampai saat ini perseroan telah membiayai 4-5 ATPM dan akan ada brand lain yang masuk termasuk dari China.
Sebagai informasi, Adira Finance sepanjang 2022 mengalami kenaikan total pembiayaan sebesar 22 persen menjadi Rp31,7 triliun. Perolehan ini paling banyak dikontribusi oleh sektor non otomotif.
Direktur Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi mengatakan pencapaian tersebut di dominasi oleh portofolio mobil sebesar 35 persen atau setara dengan Rp14,2 triliun, sedangkan motor sebesar 2,1 persen atau setara dengan Rp11,4 triliun.
“Sementara sisanya dikontribusi oleh sektor non otomotif yakni mencapai 45 persen atau setara dengan Rp6,2 persen. Sektor ini paling mendominasi dibandingkan dengan sektor mobil dan motor,” ujar Swan.
Lebih lanjut pembiayaan durables Adira Finance pada 2022 mencapai 18 persen atau setara dengan Rp387 miliar, sementara untuk fasilitas dana multigunan perseroan sejauh ini sudah mencapai 37 persen atau setara dengan Rp5,4 triliun.
Adapun untuk pembiayaan kendaraan Electric Vehicle mobil dan motor sejauh ini Adira Finance masih mencatatkan jumlah yang kecil dibandingkan dengan perolehan dari segmen lainnya, yakni sebesar Rp29,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel