Sejumlah Pemimpin Negara Kecam Pendukung Bolsonaro yang Serbu Istana Presiden Brasil

Bisnis.com,09 Jan 2023, 10:50 WIB
Penulis: Erta Darwati
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro membuat tanda hati saat bertemu pendukungnya di sela upacara penurunan bendera d itengah wabah Covid-19 di Istana Alvorada, Brasilia, Brasil, Jumat (24/7/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pemimpin negara mengecam kericuhan saat pendukung mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu dan mengepung Istana Kepresidenan Brasil, pada Minggu (8/1/2023).

Penyerbuan Istana Kepresidenan Brasil terjadi karena pendukung Bolsonaro tidak menerima keberhasilan Luiz Inacio Lula da Silva menjadi Presiden Brasil yang dilantik pada pekan lalu.

Salah satu yang mengecam penyerbuan itu adalah Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Keinginan rakyat Brasil dan institusi demokrasi harus dihormati, Presiden @LulaOficial dapat mengandalkan dukungan tak tergoyahkan dari Prancis," kata Macron, seperti dilansir dari Twitter.

Macron memberi dukungan kepada Presiden Luiz Inacio Lula da Silva. Dukungan juga datang dari Amerika Serikat (AS), Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan yang juga mengutuk segala upaya yang berpotensi merusak demokrasi di Brasil.

"Amerika Serikat mengutuk setiap upaya untuk melemahkan demokrasi di Brasil. Presiden Biden mengikuti situasi dengan cermat dan dukungan kami untuk institusi demokrasi Brasil tidak tergoyahkan. Demokrasi Brasil tidak akan terguncang oleh kekerasan," kata Sullivan di Twitter.

Lula juga mengutuk kericuhan tersebut, bahkan mengeluarkan dekrit yang memberi kekuasaan khusus pada pemerintahannya untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Brasil.

Dukungan juga datang dari Presiden Argentina, Alberto Fernandez. Dia menyatakan penolakannya atas kericuhan yang terjadi di Brasil.

"Saya ingin mengungkapkan penolakan saya atas apa yang terjadi di Brasilia. Dukungan tanpa syarat saya dan rakyat Argentina kepada @LulaOficial dalam menghadapi upaya kudeta yang dia hadapi," kata Fernandez di Twitter.

Menurut Fernandez, pihak yang mengancam demokrasi tidak hanya pantas mendapatkan sanksi hukum, tetapi juga penolakan dari dunia internasional.

"Mereka yang mencoba untuk mengabaikan kehendak mayoritas mengancam demokrasi dan tidak hanya pantas mendapatkan sanksi hukum yang sesuai, tetapi juga penolakan mutlak dari komunitas internasional," lanjutnya di Twitter.

Selain itu, Presiden Dewan Eropa, Charles Michel turut mengutuk serangan para pendukung Bolsonaro di 3 institusi pemerintahan Brasil.

"Kecaman mutlak saya atas penyerangan terhadap institusi demokrasi di Brasil," tulis Michel di Twitter.

Michel memberikan dukungan penuh untuk Presiden Lula yang telah dipilih oleh rakyat Brasil secara demokratis.

"Dukungan penuh untuk Presiden @LulaOficial Da Silva, yang dipilih secara demokratis oleh jutaan rakyat Brasil melalui pemilu yang adil dan bebas," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini