Duh! Tekanan Deflasi China Memburuk, Ekonomi Terus Merosot

Bisnis.com,10 Jan 2023, 15:04 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Salah satu warga negara China berjalan di taman dengan tetap memakai masker seiring meningkatkan kasus Covid-19 di negara tersebut. / Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA - China Beige Book International (CBBI) mengungkapkan tekanan deflasi di China memburuk pada kuartal IV/2022 lantaran pengaruh ekonomi yang menurun. Pertumbuhan harga cenderung lemah bahkan ketika ekonomi bangkit kembali pada akhir tahun ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (10/1/2023), CBBI mencatat pertumbuhan upah dan biaya input berada di titik terlemah dalam tiga bulan terakhir pada2022 sejak pertengahan 2020. Bahkan, bahkan pertumbuhan harga jual juga melambat ke level terburuk sejak akhir 2020.

Laporan berdasarkan survei yang dilakukan dilakukan CBBI, deflasi jangka pendek sudah ada di sini, bersamaan dengan pertumbuhan harga penjualan melambat.

"Pukulan Covid-19 terhadap sektor ritel dapat mendorong ini menjadi deflasi pada kuartal pertama," jelas CBBI dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/1/2023).  

Selain itu, data resmi menunjukkan inflasi konsumen melambat menjadi 1,6 persen pada November dari 2,1 persen dari bulan sebelumnya karena gangguan Covid-19 menekan permintaan.

Ekonom memperkirakan inflasi setahun penuh akan tetap relatif terkendali pada 2,3 persen tahun ini, bahkan ketika pertumbuhan ekonomi meningkat. 

Inflasi China kemungkinan akan kembali setelah kuartal I/2023. Namun, sebagian besar akan mewakili peningkatan yang hilang sebelum memudar.

Pasalnya, setiap kenaikan harga yang berkelanjutan dan substansial akan membutuhkan pelonggaran kebijakan yang berkepanjangan. Sementara China masih menghadapi tekanan deflasi jangka panjang dari tantangan demografis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini