Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 3 dari 10 orang dewasa mengalami gejala insomnia, menurut Penelitian 2022.
Di sebuah Studi 2016, sekitar sepertiga orang dewasa yang dijadikan sampel mengalami insomnia kronis dimana gejala dirasakan lebih dari 3 kali sehari selama lebih dari 3 bulan.
Jika Anda bertanya-tanya apakah Anda mengalami insomnia atau tidak, ada beberapa gejalanya sebagai berikut:
- Butuh waktu lama untuk tertidur setelah tidur
- Menghabiskan banyak malam terjaga atau khawatir
- Bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur lagi
- Cenderung mengalami gangguan tidur
Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan gejala seperti:
- Kelelahan
- Lekas marah dan perubahan suasana hati
- Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
Jika Anda mengalami beberapa gejala ini setidaknya 3 hari seminggu selama minimal 3 bulan, Anda mungkin mengalami insomnia kronis. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda.
Seorang dokter dapat mendiagnosis Anda dengan kelainan ini dan membantu Anda menemukan pengobatan yang sesuai.
Anda masih bisa mengalami insomnia jika Anda tidur di siang hari. Karena setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda, insomnia tidak ditentukan oleh berapa lama Anda tidur. Sebaliknya, itu didiagnosis dengan menilai kualitas tidur Anda dan bagaimana perasaan Anda sesudahnya.
Jadi, meskipun Anda tidur 8 jam di siang hari tetapi masih merasa pusing sepanjang waktu, Anda mungkin menderita insomnia.
Membedakan insomnia atau anxiety
Jika Anda terbangun karena khawatir di malam hari, Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda menderita insomnia atau kecemasan.
Berikut ciri-ciri Anda mengalami kecemasan:
- Merasa tegang atau khawatir secara kronis
- Sering mengalami detak jantung yang cepat
- Mengalami peningkatan tekanan darah
- Banyak berkeringat
- Sering pusing
- Sering merasa lemah atau lesu
- Mengalami kesulitan berkonsentrasi pada apa pun kecuali kekhawatiran Anda
- Memiliki masalah perut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel