Saham Garuda Indonesia (GIAA) ARB 5 Hari, Ini Sikap Manajemen

Bisnis.com,11 Jan 2023, 08:20 WIB
Penulis: Setyo Aji Harjanto
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) menyiapkan langkah usai terjerembab ke Auto Reject Bawah (ARB) selama lima hari beruntun. Pada perdagangan Selasa (10/1/2023) saham GIAA turun 6,58 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, pada 10.54 WIB, saham GIAA berada di level Rp142 atau turun 10 poin. Pelemahan hari ini menandakan ARB 5 hari beruntun pada saham GIAA. Saat ini, price to erning ratio (PER) GIAA berada di 0,17 kali dengan kapitalisasi pasar Rp12,99 triliun

Menyikapi kondisi ini, Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra menyatakan pihaknya akan fokus terhadap rencana bisnis (business plan) perseroan. Irfan menyebut pihaknya akan fokus pada profitabilitas perusahaan.

“Memastikan sesuai dengan yang kita janjikan di PKPU dan fokus ke profitabilitas,” kata Irfan saat dihubungi Bisnis, Selasa (10/1/2023) malam.

Meski masuk ARB pada 5 perdagangan terakhir, saham BUMN penerbangan itu sempat menyentuh Auto Reject Atas (ARA) pada Selasa (3/1/2023). Saat itu, saham perseroan naik hingga 9,8 persen dengan nilai saham menyentuh Rp224.

Namun, setelah mendapat apresiasi cukup baik di perdagangan pertamanya setelah lepas dari suspensi, Saham GIAA justru turbulensi dan kerap ARB. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun masih menyematkan notasi khusus pada saham GIAA yakni notasi E atau saham emiten dengan ekuitas negatif, dan notasi X yang berarti dalam pemantauan khusus.

Sejak suspensi saham GIAA yang belangsung 1,5 tahun dibuka oleh bursa pekan lalu atau 3 Januari 2022, manajemen Garuda Indonesia sebenarnya cukup optimistis atas persepsi investor terhadap kinerja perseroan.

ebelumnya Irfan mengatakan pencabutan suspensi saham tersebut merupakan tindak lanjut dari dirampungkannya tahapan restrukturisasi kinerja Garuda pada akhir tahun 2022 lalu, terutama berkaitan dengan penerbitan instrumen restrukturisasi new sukuk.

“Dibukanya suspensi saham Garuda pada awal tahun kinerja 2023 ini menjadi outlook positif tersendiri atas langkah kami untuk terus mengakselerasikan penguatan fundamental kinerja GIAA," kata Irfan dalam keterangannya, Selasa (3/1/2023).

Kemarin, saham maskapai BUMN PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ambles 6,75 persen atau 11 poin ke Rp152. PER GIAA parkir di 0,38 kali dengan kapitalisasi pasar Rp13,91 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini