Bisnis.com, JAKARTA – Akuisisi perusahaan BNPL alias paylater yang gencar dilakukan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) belum serta merta bikin PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) jadi pusat lampu sorot. Meski dispekulasikan akan kecipratan berkah, investor belum begitu melirik saham bank dengan modal Rp32,4 triliun tersebut.
Sampai dengan penutupan sesi perdagangan Rabu (11/1/2023), saham BDMN ditransaksikan di pasar reguler dengan harga Rp2.510 per saham. Mencerminkan pelemahan 5,28 persen mingguan, 8 persen secara tahun berjalan (year-to-date/ytd), dan 10,35 persen dalam sebulan terakhir.
Dari sisi volume transaksi, perdagangan BDMN sebenarnya sempat mengalami lonjakan frekuensi harian pada 20 Desember 2022 serta 4, 5, dan 10 Januari 2023. Nilainya sampai lebih dari 2 juta lembar saham per hari, melebih tren rata-rata pada kisaran 500.000 hingga 1 juta lembar saham per hari.