Resesi Global Bisa Bikin Imbal Hasil Treasury AS Jatuh ke 2 Persen, Ini Penjelasannya

Bisnis.com,11 Jan 2023, 19:46 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Ilustrasi resesi global. Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Jupiter Asset Management memperkirakan Federal Reserve atau The Fed dapat memangkas suku bunga pada tahun 2023 karena risiko resesi semakin nyata. Hal ini berpotensi menyeret turun imbal hasil obligasi Treasury AS.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (11/1/2023), Manajer Keuangan Jupiter Asset Management Ariel Bezalel mengatakan resesi global yang dipicu oleh kenaikan suku bunga the Fed yang agresif justru bisa membuat membuat imbal hasil obligasi Treasury tenor 10 tahun jatuh ke level 2 persen karena karena investor bergegas ke aset safe haven.

"Ada cukup data bagi the Fed untuk menahan [kenaikan suku bunga]. Kekhawatiran saya jika Fed tidak mundur [dari kebijakan yang agresif], mereka bisa menyebabkan resesi yang parah." jelas Ariel.

Meskipun banyak pihak seperti Fidelity International hingga Pictet Wealth Management cenderung menyukai instrumen Treasury AS, sejumlah investor bersikap bullish seperti Bezalel setelah imbal hasil obligasi mencatat kenaikan terbesar dalam sejarah karena the Fed terus menaikkan suku bunga.

Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun melonjak hingga 4,34 persen pada bulan Oktober 2022, meskipun imbal hasil obligasi acuan tersebut turun ke kisaran 3,6 persen karena risiko resesi meningkat. 

Bezalel yang perusahaannya mengelola dana US$53 miliar atau sekitar Rp821,3 triliun, memiliki ekspektasi bullish pada surat utang pemerintah AS, Australia, dan Korea dengan ekspektasi imbal hasil obligasi akan turun jika terjadi penurunan pertumbuhan.

Data ekonomi terbaru mendukung pandangan Bezalel ini. Pertumbuhan upah AS cenderung melandai pada bulan Desember, sehingga mendorong investor untuk mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed yang agresif.

Pelaku pasar saat ini memperkirakan suku bunga acuan efektif The Fed mencapai level di bawah 5 persen, turun dari 5,06 persen sebelum data tenaga kerja hari Jumat pekan lalu. 

Sejumlah pejabat Fed telah mengindikasikan akan menaikkan target suku bunga acuan menjadi lebih dari 5 persen, dari level saat ini di kisaran 4,25-4,5 persen, dan mempertahankannya untuk beberapa waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini