Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah nama investor institusi kakap sempat memegang saham emiten pertambangan batu bara PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dalam jumlah besar lalu mengurangi sebagian besar kepemilikannya dalam waktu singkat.
Saham ADMR mencuri perhatian pada 2022. Emiten afiliasi konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir itu menjadi salah satu penggerak indeks harga saham gabungan (IHSG) seiring dengan kenaikan 1.595,0 persen tahun year-to-date (ytd).
Sayangnya, rapor pergerakan harga saham AMDR awal 2023 mendingin. Pasalnya, emiten pertambangan batu bara itu baru mencetak rapor hijau dua sesi perdagangan dari total tujuh hari bergulirnya transaksi saham Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.