Ssst! Bahlil Bocorkan Calon Investor Baru Baterai Mobil Listrik

Bisnis.com,11 Jan 2023, 18:26 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia./Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberi bocoran investor asing yang berminat investasi di Indonesia terkait dengan ekosistem baterai kendaraan listrik.

“Beberapa investasi lagi sedang kami dorong dan sudah tahap 80 persen yakni dengan investasi Jepang dan Amerika Serikat. Nama perusahaan saya belum saya sebut karena belum diteken barang itu, tetapi sudah 80 persen,” ujarnya Rabu (11/1/2023).

Bahlil menyampaikan bahwa saat ini proses investasi terkait dengan ekosistem baterai electric vehicle (EV) terus bergulir. Salah satunya proses perizinan pembangunan pabrik EV baterai dari investasi Britishvolt dan Grup Bakrie yang disebut sudah masuk tahap final.

British Volt merupakan startup manufaktur dan pengembang teknologi baterai kendaraan listrik rendah karbon. Dengan menggandeng anak usaha Group Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas, nilai investasi Britishvolt diproyeksikan mencapai US$2 miliar pada 2027.

Selain Britishvolt, komitmen investasi ekosistem pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia juga dimeriahkan oleh LG Energy Solution asal Korea Selatan dan Contemporary Amperex Technology atau CATL dari China.

Selain itu, lanjutnya, ada juga BASF dan Volkswagen dari Jerman, kemudian ada nama Foxconn yang berasal dari Taiwan. Bahlil mengatakan seluruh nama-nama tersebut telah berkomitmen menanamkan investasinya di Tanah Air.

“Jadi investasi untuk EV baterai tidak dilakukan oleh satu negara tertentu, jadi LG investasinya itu US$8,9 miliar dari Korea Selatan. CATL itu sekitar US$5,2 miliar dari China,” tuturnya.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis pada awal Desember 2022, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar terkait dengan pembuatan baterai kendaraan listrik.

Menurut Presiden, Indonesia tercatat memiliki 60 persen bahan baku produksi baterai listrik, kecuali lithium. Dengan seluruh potensi yang dimiliki, Jokowi meyakini hal tersebut menjadi daya tarik bagi investor untuk membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini