Indonesia Kembali Mencalonkan Diri sebagai Anggota Dewan HAM PBB

Bisnis.com,12 Jan 2023, 06:45 WIB
Penulis: Erta Darwati
Dokumentasi - Warga etnis Rohingya berada di Pelabuhan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Selasa (4/12/2018). Sebanyak 20 etnis Rohingya terdampar di perairan Kuala Idi Rayeuk, Aceh Timur./ANTARA FOTO-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengungkap pencapaian diplomasi Indonesia pada tahun 2022 di bidang hak asasi manusia (HAM).

Dikatakan, Indonesia mencalonkan diri kembali sebagai anggota Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode tahun 2024-2026.

"Indonesia mengharapkan dukungan dari semua negara anggota PBB terhadap pencalonan tersebut," ujarnya, Rabu (11/1/2023).

Dikatakan,  sepanjang tahun 2022, kemajuan HAM di tingkat kawasan dan global terus menjadi perhatian Indonesia.  

Retno juga menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk Kamboja atas keketuaannya di Asean.

"Terkait Asean, apresiasi yang tinggi terhadap Kamboja yang telah menjalankan keketuaan yang baik termasuk upaya mendorong pelaksanaan 5PCs untuk Myanmar," lanjutnya.

Lebih lanjut, Indonesia terus mendorong implementasi 5PCs antara lain, melalui inisiasi pertemuan para menteri luar negeri Jakarta dan Phnom Penh, dan pertemuan para tingkat leader di Phnom Penh pada November tahun lalu.

Retno mengungkap kekecewaan negara-negara Asean erhadap militer Myanmar, karena tidak tampak adanya kemajuan.

"Asean kecewa terlepas dari upaya Ketua dan semua negara anggota Asean dan implementasi oleh Duta Militer Myanmar tidak mengalami kemajuan signifikan," tambahnya.

Ditegaskan, penyelesaian masalah Rohingya tidak mengalami kemajuan, bahkan dalam 3 bulan terakhir bertambah pengungsi Rohingya di Indonesia.

"Penyelesaian masalah Rohingya juga tidak mengalami kemajuan dalam 3 bulan terkahir ini Indonesia menerima tambahan 644 orang pengungsi Rohingya dengan tambahan ini maka terdapat 1500 migran etnis Rohingya teregistrasi di Indonesia," lanjutnya.

Menurut Retno, penyelesaian masalah Rohingya sangat sulit jika melihat situasi Myanmar saat ini, bahkan isu tersebut tak akan dapat selesai jika akar masalah di Myanmar tidak diselesaikan.

"Penyelesaian masalah Rohingya menjadi lebih sulit dengan situasi Myanmar saat ini. Isu Rohingya tidak akan dapat diselesaikan jika akar masalah di Myanmar tidak diselesaikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini