China Beberkan Data Pasien Covid-19 ke WHO

Bisnis.com,16 Jan 2023, 15:23 WIB
Penulis: Erta Darwati
Tang Shunping, 80, menerima perawatan infus di sebuah klinik di sebuah desa di wilayah Lezhi setelah langkah-langkah ketat untuk mengendalikan Covid-19 dicabut secara nasional di Ziyang Provinsi Sichuan, China 29 Desember 2022. REUTERS/Tingshu Pipi

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Komisi Kesehatan Nasional China Ma Xiaowei berbicara melalui telepon dengan Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus tentang situasi Covid-19 di China.

Pejabat China memberikan informasi kepada WHO mengenai berbagai topik, termasuk klinik rawat jalan, rawat inap, pasien yang membutuhkan perawatan darurat dan perawatan kritis, serta kematian di rumah sakit terkait infeksi Covid-19.   

Melansir situs resmi WHO, kini lembaga itu sedang menganalisis informasi Covid-19 di China yang mencakup dari awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023.

"Informasi yang mencakup awal Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi epidemiologis dan dampak gelombang ini di #China," kata WHO, di Twitter @WHO.

Tedros juga mengatakan akan terus membagikan informasi secara lebih lanjut sebagai bentuk kerja sama, dan menghargai rilis dari WHO.

"Berbicara dengan Menteri Ma Xiaowei tentang situasi #Covid19 di #China. Saya menghargai rilis informasi terperinci, yang kami minta mereka terus dibagikan. Dimohon sharing sequence selanjutnya dan kerjasama dalam memahami asal usul virus," katanya, di Twitter @DrTedros.

WHO meminta agar informasi terperinci semacam ini terus dibagikan kepada lembaganya dan publik. WHO mencatat upaya otoritas China untuk meningkatkan perawatan klinis untuk populasinya di semua tingkatan, termasuk dalam perawatan kritis. 

Selanjutnya, data yang dilaporkan menunjukkan penurunan jumlah kasus, rawat inap, dan yang membutuhkan perawatan kritis. WHO telah meminta data yang lebih rinci menurut provinsi dari waktu ke waktu.   

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China sebelumnya telah melaporkan bahwa Omicron BA.5.2 dan BF.7 saat ini sedang beredar.

WHO terus meminta urutan lebih lanjut dibagikan dengan database akses terbuka, untuk melanjutkan kolaborasi dengan kelompok teknis yang mengerjakan evolusi virus, perawatan klinis, dan seterusnya.    

Pihaknya berkomitmen akan terus bekerja sama dengan China, memberikan saran dan dukungan teknis, dan terlibat dalam analisis situasi di negara itu.

Tedros juga menegaskan kembali pentingnya kerja sama yang lebih dalam dan transparansi China dalam memahami asal-usul pandemi Covid-19, dan dalam melaksanakan rekomendasi yang dirinci dalam laporan Strategic Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini