Bisnis.com, JAKARTA — Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia saat ini, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), telah lama bergelimang pamor. Saat pemerintah hendak melakukan divestasi 51 persen sahamnya di BCA pada awal 2000-an, konsorsium investor baik domestik maupun asing, mengerubung.
Meski dijagokan dengan sederet pengalaman menyehatkan bank, Standard Chartered dan Newbridge Capital pada akhirnya harus gigit jari dan menyerah pada konsorsium investor yang digawangi duo Hartono.
Ketika divestasi 51 persen saham pemerintah di BCA disetujui DPR, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menjaring 18 investor strategis dari total 98 calon investor yang menyatakan minatnya.