Wadirut Nixon Tebus Saham Rights Issue BTN (BBTN) Paling Jumbo

Bisnis.com,17 Jan 2023, 14:22 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) di Jakarta, Rabu (21/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah direksi PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) tercatat kompak mengeksekusi rights issue perusahaan sebanyak 3,05 juta lembar saham sejak 28 Desember 2022 hingga 10 Januari 2023.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo tercatat membeli saham rights issue BTN sebanyak 99.000 lembar pada 30 Desember 2023 dengan harga Rp1.200 per lembar atau setara Rp118,8 juta. 

"Tujuan transaksi untuk pemenuhan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD)," demikian dikutip dari keterbukaan informasi pada Selasa (17/1/2023).

Dengan pembelian itu, jumlah kepemilikan saham Haru bertambah dari 304.600 sebelum transaksi menjadi 403.600 setelah transaksi.

Direksi lainnya pun turut serta dalam rights issue tersebut. Wakil Direktur Utama BTN Nixon L. Napitupulu misalnya membeli 754.700 lembar saham pada 30 Desember 2022, setara Rp905,64 juta atau paling jumbo dalam kelompok direksi.

Lainnya, Direktur IT and Digital BTN Andi Nirwoto membeli 210.861 lembar saham dalam aksi rights issue pada 28 Desember 2022. Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar juga membeli saham BTN pada 30 Desember 2022 sebanyak 196.414 lembar saham.

Lalu, Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra membeli 533.422 lembar saham dari 2 Januari hingga 10 Januari 2023. Direktur Human Capital, Compliance, and Legal BTN Eko Waluyo membeli 222.964 lembar saham dari 29 Desember 2022 hingga 30 Desember 2022.

Direktur Distribution and Funding BTN Jasmin juga membeli 462.630 lembar saham pada 29 Desember 2022 dan 2 Januari 2023. Direktur Assets Management BTN Elisabeth Novie Riswanti membeli 189.000 lembar saham BTN pada 29-30 Desember 2022.

Selain itu, Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo membeli saham rights issue BTN dari pada 29 Desember 2022 dan 10 Januari 2023 sebanyak 381.800 lembar saham.

Aksi borong para bos BTN ini membuat total jenderal direksi membeli saham rights issue BTN sebanyak 3,05 juta lembar saham atau setara Rp3,66 miliar.

Sebelumnya, berdasarkan prospektus, periode pelaksanaan rights issue BBTN dimulai pada 28 Desember sampai Januari 2023. BTN mengeluarkan sebanyak-banyaknya 3.444.444.413 (3,44 miliar) lembar saham dalam aksi rights issue tersebut.

Manajemen BTN menyebutkan, nantinya seluruh dana yang terserap akan digunakan untuk memperkiat struktur permodalan perseroan.

Sementara, Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi menilai bahwa rights issue yang digelar BBTN potensial. Sebab, harga pelaksanaan relatif menarik jika dibandingkan dengan portofolio nilai buku BBTN mencapai Rp2.039.

Dengan harga pelaksanaan di level Rp1.200 maka para investor akan untung Rp839 per helai atau 41,15 persen lebih rendah. Untuk diketahui, nilai buku adalah harga riil saham yang dihitung dari hasil pencatatan ekuitas atau modal.

"Tanpa aksi korporasi sebenarnya valuasi BBTN sudah menarik untuk investasi medium dan jangka panjang. Tambah menarik lagi karena ada diskon dalam pelaksanaan rights issue,” ujar Tirta, dalam riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini