Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank SeaBank Indonesia menyampaikan strategi promosi yang gencar dilakukan perseroan bertujuan menarik nasabah menengah ke bawah untuk menaruh dana di perusahaan.
Menurut survei internal, masyarakat menengah bawah enggan menaruh uang di bank karena tingkat pengembalian yang rendah.
Presiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan saat perseroan akan memperkenalkan produk tabungan, Seabank Indonesia melakukan riset kepada masyarakat Indonesia.
Dari riset tersebut ditemukan fakta bahwa sebagian besar masyarakat golongan ke bawah tidak mau menabung di bank, salah satunya alasannya, disebabkan masyarakat merasa uang mereka di bank tidak dihargai.
“Karena uang [mereka] yang kecil tidak mendapatkan bunga seberapa. Untuk itu kami ingin menghargai uang yang mereka taruh di bank dengan memberikan bunga harian misalnya,” kata Sasmaya dalam webinar Tren Perbankan 2023, Selasa (17/1/2023).
Sasmaya menambahkan sebagai bank digital, perusahaan berfokus untuk meningkatkan jumlah pengguna sebanyak dan secepat mungkin pada awal pengembangan.
Dia menuturkan mengingat target SeaBank Indonesia adalah masyarakat golongan bawah yang uangnya di bank kemungkinan tidak besar, maka perusahaan menawarkan beragam fitur dan promo menarik.
“Promosi yang menarik itu yang kemudian dipersepsikan oleh masyarakat bahwa bank digital itu melakukan pemborosan atau bakar uang. Sebagai contoh kami disini menawarkan bunga yang menarik bunga harian dan bebas transfer,” kata Sasmaya.
Dilansir dari laman resmi, anak usaha Sea Group itu menawarkan bunga promosi sebesar 5 persen/tahun untuk simpanan tabungan dan 7 persen per tahun untuk simpanan deposito.
Bunga yang ditawarkan oleh SeaBank Indonesia adalah yang tertinggi di perbankan, bahkan di atas tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang sebesar 3,75 persen untuk rupiah.
Strategi promosi bunga yang dilakukan SeaBank Indonesia berhasil membuat dana pihak ketiga (DPK) yang mereka himpun melesat.
Merujuk laporan keuangan unaudited yang dipublikasikan SeaBank Indonesia di laman resmi, per November 2022 jumlah DPK Seabank Indonesia mencapai Rp20,5 triliun, tumbuh 184,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,21 triliun.
Dari total DPK yang terhimpun sebesar Rp12,32 triliun atau 59,99 persen merupakan dana murah (CASA).
Adapun jika dibandingkan dengan PT Bank Jago Tbk. dan PT Bank Neo Commerce Tbk., DPK yang dihimpun Seabank Indonesia per November 2022 masih jauh lebih tinggi.
DPK Bank Jago per November 2022 sebesar Rp6,61 triliun atau 32,2 persen dari total DPK SeaBank Indonesia. Sementara itu DPK BNC sebesar Rp13,99 triliun atau 68,17 persen dari total DPK SeaBank Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel