Ukraina Berada di Ambang Konflik Agama

Bisnis.com,18 Jan 2023, 14:38 WIB
Penulis: Erta Darwati
Bendera Ukraina/wikimedia

Bisnis.com, JAKARTA - Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vasily Nebenzya mengatakan bahwa Ukraina berada di ambang konflik agama yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena penganiayaan yang telah dilakukan Kyiv terhadap Gereja Ortodoks Ukraina (UOC).

"Ukraina berada di ambang konflik antar-pengakuan berskala besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Eropa modern," katanya pada sesi PBB dalam pembahasan HAM, Selasa (17/1/2023).

Nebenzya mengatakan bahwa perang terhadap Kristen Ortodoks di Ukraina adalah jalur lain dari kebijakan represif Kyiv.

"Perang terhadap Kekristenan Ortodoks kanonik adalah jalur lain dari kebijakan represif Kyiv," lanjutnya.

Ditegaskan, bahwa dengan didukung Barat, Ukraina berupaya merusak Gereja Ortodoks di negaranya.

"Didukung oleh sponsor Barat mereka, otoritas Ukraina telah lama mengambil jalan yang berupaya merusak Gereja Ortodoks kanonik Ukraina," tambahnya.

Pihaknya mendengar dari biarawan gereja, bahwa sekarang gereja di Ukraina dibuat sepenuhnya patuh pada pihak berwenang.

"Seperti yang kami dengar dari Metropolitan Anthony, sekarang gereja skismatis Ukraina, yang dibuat secara artifisial pada tahun 2018 dan dibuat sepenuhnya patuh pada pihak berwenang, dan dipaksakan pada rakyat Ukraina," kata Nebenzya.

Menurutnya, Ukraina akan selangkah lagi menuju bencana agama internal di negaranya, sehingga terjadi perpecahan antarsaudara.

"Ukraina hanya selangkah lagi dari bencana agama internal yang membunuh saudara," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (18/1/2023).

UOC adalah gereja yang berpemerintahan sendiri dengan otonomi luas di dalam Patriarkat Moskow, Rusia.  

Status khusus Gereja Ortodoks Ukraina tercermin dalam Piagam Gereja Ortodoks Rusia, yang diadopsi Dewan Uskup pada tahun 2000.

Akan tetapi, Dewan UOC pada 27 Mei tahun lalu mengumumkan adopsi amandemen Piagam UOC , menyatakan kemerdekaan penuh. Pada saat yang sama, otoritas Ukraina baru-baru ini terus melakukan upaya untuk meningkatkan kampanye melawan UOC. 

Sejak November 2022, dinas keamanan Ukraina (SBU) telah melakukan penggeledahan di gereja dan keuskupannya di seluruh negeri. Beberapa hierarki telah didakwa dengan pengkhianatan dan kegiatan yang subversif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini