Bisnis.com, JAKARTA — Harga bahan baku yang berangsur melandai tak lantas mengendurkan ikat pinggang emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) di 2023. Di tengah prospek industri kesehatan yang masih cerah, kuda-kuda kewaspadaan Kalbe Farma tetap dipasang.
Ancaman gangguan rantai pasok global bukan hal baru bagi emiten yang didirikan oleh Boenjamin Setiawan itu. Namun Kalbe Farma menjadi segelintir perusahaan yang berhasil mempertahankan rasio laba hingga September 2022.
Laba usaha KLBF tercatat meningkat 8,8 persen menjadi Rp3,09 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2022, dengan rasio laba usaha terhadap penjualan sebesar 14,6 persen. Sementara itu, laba bersih sampai akhir kuartal III/2022 mencapai Rp2,48 triliun, tumbuh 8,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,28 triliun.