Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan berbasis teknologi Modalku terus memperluas sasaran pembiayaan ke wilayah luar Jawa. Beberapa area di luar Pulau Jawa yang paling banyak didanai oleh Modalku antara lain Sumatra Utara, Lampung, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Memasuki usia ke-7 tahun, Modalku telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp41,2 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di lima negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka penyaluran pendanaan Grup Modalku mengalami pertumbuhan sebesar lebih dari 40 persen. Hal ini menunjukan bahwa tingginya kebutuhan UMKM terhadap akses pendanaan.
Co-founder sekaligus CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan bahwa bisnis pada 2022 tidak mudah, karena sejumlah tantangan yang membayangi.
"Di samping itu, kami sangat bersyukur karena di tengah kondisi ekonomi yang penuh dinamika, Modalku berhasil mendapatkan pendanaan di awal tahun dari investor yang mampu memberi kesempatan bagi kami untuk tumbuh dan bertahan di tahun ini," ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/1/2023).
Pada 2022 merupakan tahun kolaborasi, Modalku banyak menjalankan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Tentunya semua itu dilakukan demi membangun ekosistem yang lengkap bagi para UMKM, khususnya UMKM di Indonesia.
Co-founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan menjelaskan di tengah ketidakpastian situasi ekonomi saat ini, UMKM diprediksi akan tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
"Sejalan dengan program pemerintah, Modalku akan terus melanjutkan komitmennya untuk memperkuat bisnis serta menjawab dan mengatasi tiga tantangan yang dialami oleh UMKM, di antaranya yaitu dengan menyediakan akses pendanaan, menghadirkan fasilitas transaksi, serta membantu mengelola arus transaksi UMKM,” tuturnya.
Di Indonesia, penyaluran pendanaan Modalku telah didistribusikan ke berbagai industri UMKM. Industri UMKM yang paling banyak didanai oleh Modalku didominasi oleh sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online sebesar 55 persen.
Kemudian diikuti dengan sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 44 persen. Sedangkan sektor kehutanan dan perikanan sebesar 1 persen.
Pada akhir 2022, Modalku berhasil menorehkan berbagai pencapaian melalui inisiatif dan inovasi yang telah dilakukan. Selain itu, Modalku juga senantiasa mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan bisnis.
Modalku telah bekerja sama dengan lebih dari 30 mitra strategis dari berbagai industri di Indonesia. Mitra tersebut antara lain bergerak di industri e-commerce, outsourcing, logistik, transportasi, manufacturing, agribisnis, alat kesehatan serta makanan dan minuman.
Sebanyak lebih dari 230 ribu pemberi dana, baik individu maupun institusi telah terdaftar di Grup Modalku sampai akhir tahun 2022. Di Indonesia, jumlah pemberi dana Modalku paling banyak terdapat di area Pulau Jawa, yakni sebesar 83 persen, dengan jumlah akun pemberi dana yang masih didominasi oleh pemberi dana individu dibanding pemberi dana institusi.
Berbeda dengan penerima dana, komposisi pemberi dana di Modalku cukup seimbang, baik generasi milenial, generasi Z maupun generasi X. Pemberi dana di Modalku dengan rentang umur di bawah 35 tahun dengan pemberi dana yang berumur di atas 35 tahun memiliki persentase yang sama, yakni sebesar 50 persen.
Selama 2022, dari semua produk Modalku, sejumlah 40 persen pemberi dana di Modalku memilih pinjaman terproteksi dan sebesar 89 persen pemberi dana telah melakukan pendanaan ulang.
Selain itu, kerja sama dalam bentuk channeling mengalami peningkatan dari sisi nominal sebesar lebih dari 250 persen jika dibandingkan pada tahun 2021.
Mengawali 2023, Modalku juga fokus untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dan optimis untuk terus menunjukan pertumbuhan yang positif. Untuk mencapai target perusahaan yang profitable, kami terus fokus untuk mengembangkan fundamental dan bisnis.
Pengembangan tersebut dilakukan salah satunya melalui penguatan di lisensi bisnis, bijak dalam pengeluaran perusahaan, memperluas kolaborasi, meningkatkan reputasi brand di industri yang belum terjangkau Modalku, serta mengembangkan teknologi untuk mendukung strategi perusahaan.
Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah meningkatkan standard budaya kinerja yang tinggi bagi tim Modalku agar dapat memberikan kepuasan terhadap pengalaman pengguna, proses transaksi yang semakin lancar, serta proses credit scoring yang lebih efisien.
Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, dimana penerima dana (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan modal usaha tanpa jaminan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pemberi dana platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi pendanaan bersama) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan nama Funding Societies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel