Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen financial technology peer-to-peer (fintech p2p) lending alias pinjol (pinjaman online) PT Julo Teknologi Finansial (Julo) buka suara terkait rencana induk usahanya, PT Julo Teknologi Perdana yang melepas saham ke Julo Holding Pte. Ltd.
Head of Finance Julo Miko Brammada menjelaskan perubahan terjadi di level induk usaha. Diamenegaskan bahwa struktur saham pinjol PT Julo Teknologi Finansial (Julo) tidak mengalami perubahan.
“PT Julo Teknologi Perdana tetap menjadi pemegang saham pengendali di PT Julo Teknologi Finansial,” kata Miko kepada Bisnis, Kamis (19/1/2023).
Mengutip laman Berita Negara, Julo Teknologi Perdana adalah pemegang saham Julo Teknologi Finansial (Julo). Jumlah saham yang dimiliki oleh Julo Teknologi Perdana mencapai 52,63 persen atau sekitar 20 juta lembar saham Seri A. Sisanya, sebanyak 47,37 persen saham seri B dimiliki oleh Julo Holdings Pte. Ltd.
Sementara itu, pemegang saham Julo Teknologi Perdana terdiri dari PT Adi Citra Indonesia yang menggenggam (1.199.900 saham) 1,19 juta saham seri A, Adrianus Victor Hitijahubessy dengan kepemilikan saham Seri A sebanyak 100 lembar, dan Pascal International Pte. Ltd yang merengkuh (1.197.971 saham) 1,19 juta lembar saham seri B.
Namun demikian, Miko enggan memberikan informasi lebih lanjut terkait berapa jumlah saham yang akan diambil alih oleh Julo Holding Pte. Ltd. dalam aksi ini, mengingat belum terjadi proses pengambilalihan saham tersebut.
“Dan masih dalam jangka waktu pengumuman koran kami belum dapat memberikan informasi tersebut. Namun perlu diketahui pengambilalihan saham ini adalah pengaturan internal saja, karena Julo Holdings Pte Ltd sudah menjadi bagian dari Julo Group sejak Julo berdiri,” sambungnya.
Lebih lanjut, Miko menuturkan bahwa pengambilalihan saham ini tidak memiliki dampak yang signifikan untuk PT Julo Teknologi Finansial, karena pengambilalihan saham ini murni pengaturan untuk PT Julo Teknologi Perdana untuk memperkuat ekuitas perusahaan.
Miko menyampaikan bahwa selaku peer-to-peer lending berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Julo Teknologi Finansial mencatat kenaikan jumlah transaksi lebih dari 3 kali lipat selama 2022 dan pertumbuhan pendapatan perusahaan (revenue) 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Julo berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan finansial untuk masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel