Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksi rasio portofolio kredit dengan kualitas rendah atau loan at risk (LAR) ditargetkan berkisar pada 10 persen hingga 12 persen pada 2023.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha sejalan dengan catatan penurunan rasio LAR pada akhir 2022.
"Sampai dengan November 2022, rasio portofolio kredit dengan kualitas rendah atau loan at risk (LAR) Bank Mandiri mencapai 12,63 persen [termasuk restrukturisasi Covid-19], menurun signifikan dari posisi tahun lalu di 17,75 persen," jelas Rudi kepada Bisnis, Selasa (17/1/2023).
Rudi melanjutkan, rasio LAR BMRI utamanya berasal dari penurunan portofolio restrukturisasi Covid-19 yang juga dilaporkan telah menurun sekitar 44 persen hingga periode November 2022.
"Kami melihat tren perbaikan LAR ini akan berlanjut di tahun 2023, walaupun masih tetap berhati-hati dengan kondisi makro ekonomi yang belum membaik signifikan serta dalam kondisi restrukturisasi kredit terdampak Covid hanya akan diperpanjang secara selektif, sehingga ke depan kami memproyeksikan LaR dapat kami jaga di kisaran 10 hingga 12 persen," pungkas Rudi.
Untuk mencapai proyeksi tersebut, BMRI dilaporkan akan menerapkan proses proses perkreditan secara pruden dan selektif yang dimulai dengan memilih target market sektoral melalui Loan Portfolio Guideline, penentuan pipeline calon debitur, hingga melakukan monitoring kinerja debitur guna memastikan debitur mampu memenuhi kewajibannya dengan baik.
Di samping itu, upaya yang dilakukan agar menjaga rasio LAR tetap rendah yang dilakukan BMRI diantaranya dengan tidak luput melakukan pemantauan pada portofolio restrukturisasi Covid-19 yang mendapatkan perpanjangan selektif baik secara sektoral maupun wilayah.
"Kami juga menerapkan early warning mechanism dan watchlist process pada debitur-debitur dan portfolio untuk mendeteksi adanya penurunan kinerja untuk segera dapat mengambil langkah antisipasi melalui restrukturisasi lebih awal," tutup Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel