Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor pembiayaan PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA) kembali mencatatkan pertumbuhan kinerja pada periode 2022, salah satunya berkat geliat permintaan dunia terhadap baru bara dari Indonesia.
Direktur Keuangan Radana Finance Rizalsyah Riezky menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan baru HDFA sepanjang 2022 mayoritas berasal dari produk alat berat dan factoring untuk pelaku usaha di sektor pertambangan dan konstruksi.
"Pembiayaan baru kami mencapai Rp1,9 triliun, tumbuh 31 persen [year-on-year/yoy] dari capaian 2021 senilai Rp1,48 triliun. Kenaikan harga komoditas dan aktivitas infrastruktur sepanjang 2022 membuat kebutuhan alat berat semakin tinggi dan berdampak positif terhadap kinerja penyaluran pembiayaan kami," ujarnya kepada Bisnis, dikutip Sabtu (21/1/2022).
Riezky menambahkan bahwa pertumbuhan kinerja pembiayaan baru tersebut juga mendorong laba bersih sepanjang 2022 naik 22 persen yoy. Selain itu, aset dan liabilitas masing-masing mencatatkan kenaikan 36 persen yoy dan 64 persen yoy.
Adapun, untuk tahun ini, HDFA yakin prospek pembiayaan alat berat dan factoring masih akan cemerlang, sejalan dengan geliat aktivitas usaha di masing-masing produk.
"Untuk factoring masih akan memiliki prospek yang bagus seiring dengan kebutuhan pembiayaan pada UMKM yang cukup tinggi. Terkait pembiayaan alat berat, faktor geopolitik dan kebutuhan pada komoditas masih akan menjadi katalis positif bagi industri," tambahnya.
Terlebih, ada potensi kembali tumbuhnya permintaan batu bara dan nikel, sehingga leasing bagian Grup Trakindo ini meyakini katalis positif terhadap permintaan pembiayaan alat berat untuk mendukung kegiatan pertambangan pun masih terjaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel