Garuda (GIAA) Pertimbangkan Tambah Kota Embarkasi Umrah

Bisnis.com,22 Jan 2023, 10:27 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra. Garuda Indonesia tengah melirik beberapa kota besar yang dinilai strategis untuk melayani penerbangan umrah. / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bersiap memperluas jaringan penerbangan umrah pada 2023 ke beberapa kota besar seperti Surabaya, Makassar, dan Solo.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan upaya perluasan jaringan ini dilakukan dengan membuka kota asal (embarkasi) penerbangan baru dari sejumlah kota di Indonesia.

Dia menjelaskan rencana penjajakan optimalisasi jaringan penerbangan umrah charter maupun berjadwal perusahaan akan terus diintensifkan. Irfan mengatakan Garuda Indonesia tengah melirik beberapa kota besar yang dinilai strategis untuk melayani penerbangan umrah.

“Kami melihat wilayah - wilayah yang menjadi titik keberangkatan strategis penerbangan umrah seperti Surabaya, Makassar, hingga Solo,” katanya saat dihubungi pekan ini.

Adapun, saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 15 kali penerbangan menuju Tanah Suci setiap minggu. Irfan mengatakan, penerbangan ini dilayani melalui rute Jakarta - Jeddah dan Jakarta - Madinah.

Untuk meningkatkan layanan operasional di Arab Saudi, GIAA juga tengah melakukan persiapan perpindahan operasional penerbangan ke Terminal 1 Bandara internasional King Abdulaziz di Jeddah. Perpindahan ini diharapkan meningkatkan kualitas layanan penerbangan Garuda Indonesia di Arab Saudi baik dari aspek ground handling maupun aktivitas post flight lainnya.

Irfan melanjutkan segmen penerbangan umrah menjadi salah satu fokus pada 2023 seiring dengan upaya transformasi kinerja perusahaan.

Menurutnya, dengan proyeksi pertumbuhan alat produksi yang mencapai lebih dari 20 persen pada tahun ini, GIAA menargetkan pertumbuhan pangsa pasar umrah melalui rute penerbangan ke Timur Tengah di kisaran 8-10 persen.

“Hal ini yang kami yakini dapat menunjang proyeksi proporsi pendapatan penerbangan ke Tanah Suci baik Umrah maupun Haji menjadi sedikitnya sekitar 20 persen – 30 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia,” jelas Irfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini