BI Rate Terus Naik, Begini Rencana Penawaran Suku Bunga BBRI, BBCA, BMRI, BBNI

Bisnis.com,22 Jan 2023, 20:43 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Bank-bank jumbo di Tanah Air seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyiapkan ancang-ancang guna melakukan penyesuaian dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini telah memutuskan untuk kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

Suku bunga deposit facility pun naik sebesar 25 bps menjadi 5 persen, dan suku bunga lending facility naik sebesar 25 bps menjadi 6,5 persen. Kenaikan suku bunga acuan BI itu menjadi yang keenam kalinya terjadi secara beruntun sejak Agustus 2022.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan dengan kenaikan suku bunga acuan dari BI itu, diproyeksikan bank-bank akan secara bertahap menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit. Bank Mandiri sendiri telah dan akan secara bertahap melakukan kajian penyesuaian suku bunga simpanan.

"Kami juga akan mempertimbangkan kondisi likuiditas pasar, struktur biaya dana, kondisi pasar serta dampak terhadap peningkatan suku bunga kredit," katanya kepada Bisnis Minggu (22/1/2023).

Berdasarkan laman resminya, Bank Mandiri saat ini menawarkan suku bunga deposito valas berkisar antara 0,75 persen hingga 1,75 persen pada berbagai tenor. Sementara, deposito rupiah berkisar 2,25 persen hingga 2,50 persen.

Kemudian, untuk suku bunga kredit, Bank Mandiri menawarkan suku bunga kredit korporasi 8,05 persen, kredit ritel 8,30 persen, kredit mikro 11,30 persen, kredit pemilikan rumah (KPR) 7,30 persen, dan non-KPR 8,80 persen

Terpisah, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto juga mengatakan bahwa penyesuaian suku bunga kredit dan deposito di bank akan memperhatikan faktor-faktor seperti biaya dana, kondisi perekonomian serta kondisi pasar atau persaingan.

"Namun, BRI tentu terus berupaya untuk menawarkan suku bunga simpanan dan pinjaman yang atraktif kepada masyarakat," kata Aestika.

BRI sendiri saat ini menawarkan suku bunga deposito valas berkisar antara 0,75 persen hingga 2 persen. Sementara, deposito rupiah berkisar 2,2 persen hingga 3 persen.

Untuk suku bunga kredit, BRI menawarkan suku bunga kredit korporasi 8 persen, kredit ritel 8,25 persen, kredit mikro 14 persen, KPR 7,25 persen, dan non-KPR 8,75 persen.

Sementara itu, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa perseroan hingga saat ini belum menaikan suku bunga kreditnya meskipun suku bunga acuan BI terus merangkak naik hingga bulan ini. Sementara, untuk suku bunga deposito, sejak kuartal III/2022, BCA telah menaikkan bunga deposito valas secara bertahap.

"Perseroan senantiasa mengkaji dampak dari tren kenaikan suku bunga, serta menyiapkan strategi yang tepat untuk senantiasa memberikan nilai tambah dan layanan yang optimal bagi segenap nasabah dan masyarakat," kata Hera.

Saat ini suku bunga deposito valas di BCA berkisar 0,75 persen hingga 1,75 persen. Sementara itu, suku bunga deposito rupiah berkisar 2 persen sampai 2,10 persen.

Lalu, untuk suku bunga kredit, BCA masih mencatatkan suku bunga kredit korporasi 7,95 persen, kredit retail 8,20 persen, kredit KPR 7,20 persen, dan kredit non-KPR 5,96 persen.

Adapun, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa perseroan menyadari suku bunga acuan BI masih diproyeksi mengalami kenaikan pada tahun ini. "Akan tetapi, kami perkirakan kenaikannya tidak seagresif 2022 seiring dengan membaiknya inflasi global," katanya.

BNI sendiri saat ini menawarkan suku bunga deposito valas berkisar antara 0,75 persen hingga 1,75 persen. Sementara, deposito rupiah berkisar 2,25 persen hingga 3 persen.

Lalu, untuk suku bunga kredit, BNI menawarkan suku bunga kredit korporasi 8 persen, kredit ritel 8,25 persen, KPR 7,25 persen, dan non-KPR 8,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Reni Lestari
Terkini