Bisnis.com, JAKARTA - Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia belum bisa dimaksimalkan sepenuhnya meskipun potensinya besar. Digitalisasi kemudian hadir bagi perbankan sebagai motor dalam memaksimalkan pasar potensial tersebut.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi syariah dari total aset secara keseluruhan perbankan masih tergolong kecil, yakni 7 persen. Aset perbankan per kuartal III/2022 mencapai Rp730,93 triliun dengan pembiayaan mencapai Rp477,50 triliun.
Head of Shariah Banking PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) Romy Buchari mengatakan bahwa jika dibandingkan dengan negara yang memiliki banyak penduduk muslim lainnya, bank syariah di Indonesia tergolong ketinggalan.