Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang penutupan laporan kinerja perbankan kuartal IV/2022, sejumlah bank laporkan penurunan rasio kualitas kredit rendah atau loan at risk (LAR) tetap pada level aman.
Secara keseluruhan, mengacu pada informasi yang dibagikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) LAR perbankan hingga November 2022 tercatat menurun 22,38 persen menjadi Rp15,12 reiliun.
Padahal sebelumnya, pada periode yang sama di tahun 2021 LAR perbankan tercatat masih berada pada level Rp19,48 triliun.
Sejalan dengan hal tersebut, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI, Aestika Oryza Gunarto juga melaporkan penurunan rasio kualitas kredit rendah perseroannya.
"Hingga akhir November 2022 tercatat LAR BRI sebesar 18,39 persen atau turun signifikan dibandingkan dengan LAR periode yang sama tahun 2021 yakni sebesar 24,69 persen," pungkas Aestika kepada Bisnis, dikutip Senin (23/1/2023).
Dia menambahkan penurunan tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta melandainya portofolio restrukturisasi kredit terdampak Covid di BRI.
Di samping itu, Aestika menjelaskan bahwa pada tahun 2023 LAR BRI akan dijaga pada dikisaran 18 persen.
Tak jauh berbeda, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI juga berhasil menekan rasio LAR mencapai 512 basis poin menjadi 12,63 persen pada November 2022 dari 17,75 persen pada tahun lalu.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Aturidha yang mengatakan bahwa, " [Penurunan LAR] terutama berasal dari penurunan portfolio restru Covid kolektibilitas 1 yang menurun sekitar 44 persen selama periode tersebut," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel