Tak Bayar Sewa, Elon Musk Digugat Pemilik Gedung Kantor Pusat Twitter

Bisnis.com,24 Jan 2023, 14:07 WIB
Penulis: Asahi Asry Larasati
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik gedung kantor pusat Twitter melayangkan gugatan kepada Elon Musk karena tidak membayar sewa gedung sejak Desember 2022.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (24/1/2023), pemilik gedung Sri Nine Market Square LLC menggugat Elon Musk karena tidak membayar sewa kantornya di 1355 Market Street senilai US$3,36 juta untuk bulan Desember dan US$3,42 juta untuk sewa bulan Januari.

Elon Musk Tidak berhenti memangkas pengeluaran sejak mengakuisisi Twitter. Miliarder itu memutuskan untuk memecat separuh karyawannya, menunda sewa kantor-kantor perusahaan di seluruh dunia, dan menolak untuk membayar tagihan yang belum terbayar, seperti pesawat jet.

Elon Musk mengambil langkah tersebut untuk menutupi pembayaran pertama atas utang sebesar US$12,5 miliar saat dia mengakuisisi Twitter.

Tak hanya itu, gugatan terkait sewa kantor Twitter juga muncul saat Elon Musk menjadi saksi dalam persidangan tuntutan di San Francisco atas tweet rencana menjadikan Tesla Inc. perusahaan tertutup.

Menurut tuntutan pemilik gedung, Twitter menyewa lebih dari 460.000 meter persegi di delapan lantai gedung di San Francisco tersebut.

Sri Nine Market Square memegang letter of credit sebesar US$3,6 juta sebagai jaminan, yang harus ditebus oleh Twitter menjadi US$10 juta jika ada pengalihan kepemilikan. Pengalihan kepemilikan ini terjadi ketika Elon Musk membeli Twitter pada bulan Oktober dengan harga $44 miliar.

Namun, pihak Twitter berargumen bahwa mereka tidak perlu meningkatkan batas kredit.

Sri Nine mengatakan mereka menggunakan jalur kredit yang ada untuk membayar sewa bulan Desember sebesar US$3,36 juta dan sebagian sewa bulan Januari, sehingga menyisakan saldo jalur kredit sebesar US$1.

 Sri Nine berusaha untuk mendapatkan kembali uang sewa yang belum dibayar dan pernyataan pengadilan bahwa Twitter telah melanggar perjanjian sewa karena gagal meningkatkan jumlah kredit menjadi US$10 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini