Kemenkes Siapkan Perubahan Pelayanan Pasien Jantung di Daerah, Tugaskan BPJS Kesehatan

Bisnis.com,24 Jan 2023, 20:25 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Karyawan di salah satu berada kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta. Menkes Budi Gunadi Sadikin di DPR hari ini, (24/1/2023) meminta dukungan pembiayaan BPJS Kesehatan untuk mempercepat penanganan pasien jantung di daerah. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta n Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuka semua payment bagi seluruh rumah sakit untuk peningkatan layanan kesehatan bagi penderita sakit jantung..

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR menuturkan pihaknya ingin terus meningkatkan transformasi kesehatan pada 2023. Termasuk meningkatkan layanan rujukan Rumah Sakit (RS) khusus jantung di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Atas target ini, Budi Gunadi menambahkan pihaknya akan berkoordinasi lebih baik dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengenai dukungan pembiayaan.

“Kita lakukan itu [peningkatan layanan kesehatan untuk penderita jantung] dengan cath lab [catheterization laboratory] yang lebih banyak ke seluruh daerah. Harus didampingi juga dengan BPJS [Kesehatan] yang membuka semua paymentnya juga untuk semua RS,” katanya.

Melansir laman Medika Krakatau, catheterization laboratory (cath lab) alias laboratorium kateterisasi merupakan serangkaian peralatan medis untuk membantu dokter melakukan prosedur diagnostik dan intervensi yang minimal invasi. Cath lab paling umum digunakan untuk prosedur jantung, seperti halnya Angiografi Koroner dan pemasangan stent. Di samping itu, Cath Lab juga bisa dimanfaatkan oleh bidang lain seperti Radiologi Intervensi, bedah saraf, bedah tulang, dan lain-lain.

Adapun biaya untuk operasi jantung diketahui tidak murah, sehingga masyarakat membutuhkan BPJS Kesehatan untuk dukungan pembiayaan melakukan operasi jantung.

Terlebih menurutnya angka kematian akibat penyakit jantung, stroke, dan kanker masih tinggi. Menurut data Kemenkes pada 2020, angka kematian akibat penyakit jantung koroner mencapai 1,25 juta jiwa jika populasi penduduk Indonesia 250 juta jiwa.

“Kita merasakan bahwa banyak sekali layanan kesehatan yang kita prioritas yang harusnya bisa dibuka lebih luas di seluruh rumah sakit-sakit di seluruh Provinsi. Misalnya saja jantung ini adalah kematian terbesar dengan stroke,” katanya.

Budi Gunadi berharap akan ada lebih banyak rumah sakit daerah yang melayani pasien dengan penyakit jantung, sehingga masyarakat tidak harus pergi ke Pulau Jawa khususnya Jakarta.

Menkes menambahkan Pemerintah akan memberikan bantuan dalam bentuk alat. Dia meminta juga agar Pemerintah daerah turut mendukung rencana tersebut dari sisi tenaga kesehatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini