Bisnis.com, JAKARTA - Marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan pada tahun ini dapat tergerus jika tidak mampu menyesuaikan strategi dengan langkah Bank Indonesia yang mengerek suku bunga acuan secara agresif.
Jelang kalender Imlek ke Kelinci Air lalu misalnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2023 telah memutuskan untuk kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen. Kenaikan suku bunga acuan BI itu menjadi yang keenam kalinya terjadi secara beruntun sejak Agustus 2022.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan bahwa seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI, NIM bank akan terkena dampak. Menurutnya, saat suku bunga acuan BI naik, bank memberikan bunga spesial besar kepada nasabah deposan. Apabila bunga terlalu tinggi akan pengaruhi NIM.